Ads

Tuesday, October 25, 2016

Temukan : Believe dan Mission Mu!

TEMUKAN : BELIEVE DAN MISSION MU

Siapa yang tidak kenal dengan Theodore Permadi Rachmat. Konglomerat kelahiran Majalengka tersebut memang sudah tidak diragukan lagi kelihaiannya dalam berbisnis. Bahkan Majalah Forbes kembali mencatatkan namanya sebagai salah satu dari 1.645 pemilik kekayaan di atas US$1 miliar  untuk tahun 2014. Rachmat berada di peringkat 973 dalam daftar tahunan Forbes dengan capaian nilai harta sebesar US$ 1,85 miliar.

Namun di balik segala kesuksesannya ternyata, ada rasa minder yang menghingapi pemilik Grup Triputra ini ketika membandingkan dirinya dengan Nadiem Makarim, Co-founder Go-jek. Dalam sebuah kesempatan acara Manajer Leader Summit yang digelar Intipesan di Djakarta Theater, mantan Presiden Direktur (Presdir) PT Astra International Tbk berbagi pemikrannya tentang membangun bisnis dan juga kekagumannya atas sosok Nadiem.

Berikut penuturan TP Rachmat yang disajikan dalam format bertutur

“Saya punya slide presentasi mungkin tidak secanggih pembicara lain, umur saya 73 tahun. Saya telah 48 tahun kerja, saya mulai 48 tahun lalu sebagai pegawai nomor 15 di Astra dan pegawai nomor satu di United Tractor. Sebagai orang yang paling tua, orang selalu tanya ke saya, ‘Pak, kalau saya bisa tanya satu nasihat, apa sih nasihatnya itu?’ Sebelum saya menjawab, saya ingin menerangkan beberapa hal. Selama saya mengamati hidup saya,  banyak melihat perusahaan jatuh bangun. Tiba-tiba naik besoknya turun atau sebaliknya. Lalu saya mencoba mengobservasi apa sih sebenarnya yang bisa membuat sebuah organisasi bisa terus eksis dalam rentang waktu jang panjang.

Lalu saya lihat ada tiga organisasi yang telah berabad-abad sustainable. Lihat Agama Budha, mereka mulai didirikan oleh Sidharta Gautama sejak kurang lebih 2.600 tahun lalu, Kristen didirikan 2000 tahun lalu, Islam 1.500 tahun lalu. Kenapa mereka sampai sekarang sustainable? Pernah tidak ada yang memikirkan itu? Rasanya masih jarang. Lalu apa yang mereka punya sebagai kesamaan? Menurut saya ada satu yaitu Belive dan Mission. Satu-satunya yang menyebabkan organisasi ini langgeng sampai sekarang berabad-abad, sebenarnya hanya sense of mission.

Menurut saya perusahaan juga sama, kalau kita bisa punya sense of mission, dari atas sampai ke bawah maka akan sustainable. Lalu apa lagi kesamaannya? Baik Budha, Kristen, Islam sama-sama religious leader sebagai panutan. Istilahnya jika guru kencing berdiri murid kencing berlari. Dalam perusahaan juga sama, harus punya pemimpin-pemimpin yang memberikan contoh yang baik. Dan terakhir, perusahaan juga harus punya ritual untuk mempertahankan eksistensinya. Selama perusahaan itu ada believe, ada leader yang kasih contoh baik, dan punya ritual yang menguatkan kepercayaan maka akan langgeng.

Masuk di Astra sebagai pegawai 15, sekitar 15 tahun lalu saya membuat beberapa perusahaan sendiri, Triputra dan Adaro. Nah, yang saya lakukan di perusahaan saya sama. Di sana ada misision leader dan ritual. Misi di Triputra sangat sederhana, a bigger purpose, prosper with the nation. Saya sendiri menyumbang banyak, saya kasih beasiswa 1.500 orang, saya memberikan yatim piatu sejumlah uang, saya bangun klinik kesehatan. Saya pikir saya telah melakukan banyak hal.

Sampai kemudian saya lihat Go-jek.  Go-jek dalam waktu 5 tahun bisa memberi pekerjaan pada 200.000 orang, tentunya saya bandingkan dengan apa yang saya lakukan dengan Nadiem lakukan. Seluruh pegawai saya berkisar 70.000 orang. Nadiem dalam waktu singkat 200.000 orang, akhirnya saya pikir siapa yang memberikan kontribusi paling besar dia atau saya. Nadiem memberikan kontribusi lebih besar dalam jangka waktu 5 tahun, dibanding saya yang 15 tahun.

Jadi saya bilang ke anak-anak saya,  apa kontribusi terbesar yang akan kalian berikan ke bangsa. Bangun world class company, nah itu aja. Penglaman di Astra mengajarkan bahwa bila perusahan tidak punya value system maka tidak akan kemana-mana. Value system itu tidak boleh hanya di mulut, harus di hati, apa yang diomongkan harus sama seperti yang dilakukan.

Jadi kalau ada orang menanyakan ke saya apa paling penting dalam hidup? Apa itu perusahaan, apa itu negara, selalu saya katakan have a mission bigger than yourself. Kalian yang harus mencari mission kalian,”

Sebaik2nya manusia adalah yg BERMANFAAT bagi sesama

Source : http://swa.co.id/swa/trends/kala-tp-rachmat-minder-dengan-nadiem-makarim

7 keajaiban dunia

_Seorang Guru memberikan tugas kepada siswanya untuk menuliskan 7 Keajaiban Dunia._:

*Malamnya sang Guru memeriksa tugas itu*,
*Sebagian besar siswa menulis demikian*

*Tujuh Keajaiban Dunia :*
1. Piramida.
2. TajMahal.
3. Tembok Besar Cina.
4. Menara Pisa.
5. Kuil Angkor.
6. Menara Eiffel.
7. Candi Borobudur.

*Lembar demi lembar memuat hal yang hampir sama.*

*Beberapa perbedaan hanya terdapat pada urutan penulisan daftar tersebut.*

*Tapi Guru itu terus memeriksa sampai lembar yang paling akhir…*

*Tapi saat memeriksa lembar yang paling akhir itu, sang Guru terdiam.*
*Lembar terakhir itu milik si Gadis Kecil Pendiam…*

*Isinya seperti ini :*
*Tujuh Keajaiban Dunia:*
1. Bisa Melihat,
2. Bisa Mendengar,
3. Bisa Menyentuh,
4. Bisa Disayangi,
5. Bisa Merasakan,
6. Bisa Tertawa, dan
7. Bisa Mencintai…

*Setelah duduk diam beberapa saat, sang Guru menutup lembaran tugas siswanya.*
*Kemudian menundukkan kepalanya berdo'a...*

_Mengucap syukur untuk Gadis Kecil Pendiam di kelasnya yang telah mengajarkannya sebuah Pelajaran Hebat, yaitu:_

*Tidak perlu mencari sampai ke ujung bumi untuk menemukan keajaiban...*

*Keajaiban itu, ada di sekeliling kita, untuk kita miliki dan tak lupa untuk kita " SYUKURI " !!!*

_*Apa yang kita cari dalam Hidup ini...?*_

◆ *Kita hidup di kebun, kita Merindukan kota ...*

◆ *Kita hidup di kota, merindukan kebun...*

◆ *Kalau kemarau, kita tanya kapan hujan?*

◆ *Di musim hujan, kita tanya kapan kemarau ?*

◆ *Diam di rumah, inginnya pergi...*

◆ *Setelah pergi, inginnya pulang ke rumah...*

◆ *Waktu tenang, cari keramaian...*

◆ *Waktu ramai, cari ketenangan...*

◆ *Ketika masih bujang mengeluh ingin nikah, Sudah berkeluarga mengeluh belum punya anak, setelah punya anak mengeluh betapa beratnya  biaya Hidup dan Pendidikan...*

_*Ternyata SESUATU itu tampak indah, karena belum kita miliki...*_

◆ *Kapankah kebahagiaan didapatkan kalau kita hanya selalu memikirkan apa yang belum ada, tapi mengabaikan apa yang sudah kita miliki...*

*Jadilah Pribadi yang SELALU BERSYUKUR*
*dengan rahmat yang sudah kita miliki...*

_*Mungkinkah selembar daun yang kecil  dapat menutupi bumi yang luas ini..??*_

*Menutupi telapak tangan saja sulit...*

*Tapi kalau daun kecil ini nempel di mata kita, maka tertutuplah “BUMI" dengan Daun,*

*Begitu juga bila hati ditutupi pikiran buruk sekecil apa pun, maka kita akan melihat keburukan dimana-mana*
*Bumi ini pun akan tampak buruk...*

*Jangan menutup mata kita, walaupun hanya dengan daun yang kecil...*

*Jangan menutupi hati kita, dengan sebuah pikiran buruk, walau cuma seujung kuku...*

*SYUKURILAH  apa yang sudah kita miliki sebagai modal untuk meMULIAkanNYA...*

_*Karena Hidup adalah :*_
_*WAKTU yang dipinjamkan,*_
_*dan Harta adalah BERKAH yang dipercayakan...*_

_*Dan semua itu, kelak akan dimintai pertanggungjawabannya.*_

*Jadi... Bersyukurlah atas Nafas yang masih kita miliki...*

*Bersyukurlah atas Keluarga yang kita miliki...*

*Bersyukurlah atas Pekerjaan yang kita miliki...*

*Bersyukur & selalu bersyukur di dalam segala hal.*

_*Segeralah berlomba dalam kebaikan...*_😊🙏

Source: sosmed

Monday, June 13, 2016

Pemerintah Turki akhirnya mengijinkan Hagia Sophia menjadi Sarana Ibadah Umat Islam selama Ramadhan

Hidayatullah.com–Pemerintah Turki akhirnya mengizinkan penggunaan Hagia Sophia, bekas gereja Yunani kuno pada kekuasaan Konstantinopel pada abad ke 50, sebagai sarana ibadah umat Islam selama bulan Ramadhan.

Namuan sebuah gerakan resmi Yunani menentang dengan menyebut sebagai kemunduran dan ketidak-hormatan.

Ayat dari kitab suci umat Islam akan di bacakan di Byzantium setiap harinya pada bulan suci Ramadhan. Pembacaan dimulai sejak awal Ramadhan  dan juga disiarkan secara langsung di chanel religi Turki TRT Diyanet, Selasa (07/06/2016).

Hari Senin, pemerintah Turki mulai menyiarkan pembacaan Al-Quran dan Sahur (sunnah makan sebelum fajar di bulan Ramadhan), pada televisi nasional langsung dari Hagia Sophia, yang sebelumnya difungsikan sebagai Musium sejak sekularisasi Turki oleh Mustafa Kemal Aturk.

Lisa Daftari dari media asing melaporkan bahwa siaran akan dilanjutkan sepanjang bulan Ramadhan seiring dengan disetujuinya penggunaan berjangka waktu dari Hagia Sophia sebagai masjid sejak era Aturuk oleh Ankara.

Harian Sabah memohon kepada pemerintah  Presiden Recep Tayyip Erdogan, mengumumkan siaran minggu lalu, yang menyebutkan Hagia Sophia “sebuah monumen baik umat Kristen dan umat Islam”.

Sedangkan perdana menteri anggota sayap kiri pemerintahan Yunani, Alexis Tsipras tidak mengeluarkan pernyataan resmi apapun dalam kasus ini.

Namun Daftari menterjemahkan pernyataan Kementerian Luar Negeri Yunani yang mengutuk inisiatif Turki itu dan menyebutnya sebagai langkah  “regresif” dan “fanatisme” serta tidak sesuai dengan masyarakat “modern, demokratis, dan sekuler.”

Surat kabar Yunani Ta Nea mencatat bahwa kemeterian juga beranggapan bahwa langkah ini  suatu kemunduran.

“Ritual Muslim pada monumen Internasional UNESCO tidak dapat di mengerti, hal itu menunjukkan ketidak hormatan dan kurangnya hubungan dngan kenyataan, ” ujar  Kementerian menyatakan. “Aksi tersebut tidak sesuai dengan masyarakat modern, demokratis, dan sekuler,” tambahnya.

Sementara itu, mantan Menlu  Yunani dan mantan Wali Kota Athena, Dora Bakoyannis mengatakan bahwa pembacaan  Al-Quran yang baru di Hagia Sophia telah merubah hampir keseluruhan Hagia.

Menurut Dora Bakoyannis, pembacaan Al-Quran baru-baru ini di Hagia Sophia telah mengubah bangunan itu menjadi hampir sebuah masjid untuk pertama kalinya dalam 80 tahun. Hagia Sophia menjadi sebuah masjid pertama kalinya pada 80 tahun terakhir ini.

Dalam pernyataan bersama, para pemimpin partai oposisi Yunani mengatakan bahwa langkah Ankara adalah tindakan provokatif. ”Menunjukkan rasa tidak hormat terhadap orang Kristen Ortodoks di seluruh dunia dan tidak sejalan dengan program Eropa-Turki,” bunyi pernyataan bersama itu, seperti dikutip dair Russia Today, Rabu (8/6/2016).

Proses Gereja Hagia Sophia menjadi Masjid Hagia bermula hari Jumat, 23 Maret 1453  di saat Kekaisaran Byzantium jatuh di tangan Sultan Mehmed II atau Muhammad Al Fatih.

Setelah Konstantinopel jatuh di tangan Muslim, saat itu Sultan Mehmed II turun dari kudanya dan bersujud syukur kepada Allah, lalu pergi ke Gereja Hagia Sophia dan memerintahkan tentaranya mengubahnya menjadi masjid yang dikenal dengan Aya Sofia. Saat itulah shalat Jumat berlangsung untuk pertama kali di tempat itu.

Proses Hagia Sophia menjadi sebuah masjid telah berlangsung hampir  lima ratus tahun lamanya. Namun pada tahun 1935 ketika Turki menjadi Republik, presiden pertamanya Mustafa Kemal Ataturk, tempat ini dijadikan sebuah museum.

Sebelumnya,  usaha Pemerintah Erdogan untuk mengubah Hagia Sophia menjadi masjid sudah dimulai sejak 2013. Namun gagasan itu juga direspon unjuk rasa sebagian orang di Turki.*/Qisma Z

Tonton video pembacaan Al'Quran dari hagia shopia selama ramadhan... Masya Allah https://www.youtube.com/watch?time_continue=4&v=XuOAd1rZCnI

Thursday, May 26, 2016

Kala Cahaya Sirna

Hari Rabu, tepatnya tanggal 18 May 2016... cahaya dalam keluarga besar kami telah pergi menghadap sang Haribaan Gusti.

Mamah sebagai sosok sentral dalam keluarga kami telah dipanggil Allah swt setelah bergulat melawan sakit yang tak pernah dirasakan maupun dikeluhkannya...

Yang kami (keluarga) tahu, mamah memang kerap akrab dengan penyakit gula yang tinggi, tapi pada saat itu sekitar akhir april 2016 kondisi Gula mamah relatif rendah sekitar 120 sd 180 dalam kondisi setelah makan.

Karena melihat kondisi fisik tubuhnya yang terus melemah dan terkadang disertai halusinasi serta ngomong yg mulai kurang fokus, tanggal 2 May 2016, mamah kami bawa ke RS Persahabatan, salah satu RSU Daerah di Jakarta Timur Alhasil, data rekam medis menunjukkan bahwa pada bagian paru2 mamah  sebelah kanan bagian atas dan kiri bagian atas, tengah dan bawah mengalami inveksi dan pembengkakkan. Khusus pada bagian kiri atas bahkan ada beberapa virus dan bakteri serta TB, dan paru2 terlihat bolong2... Ya Allah...

Dengan kondisi tersebut, mamah terpaksa harus dirawat di RS, walau sebelumnya menolak dan ingin rawat jalan. Secara fisik kondisi mamah mulai membaik, namun secara mental menurun... bahkan mengigau, kurang fokus saat menjawab sampai mamah merasa ada mahluk gaib yang sedang mengawasi mamah. Untuk menghindari kemungkinan terburuk, setelah perawatan sekitar 1 minggu di RS keluarga memutuskan untuk memulangkan mamah dan rawat jalan.

Alhamdulillah kondisi mamah berangsur membaik, bahkan sempat diajak ke Depok kesalah satu rumah anak mamah ke-3. Namun hari sabtu, tanggal 14 May 2016 kondisi mamah memburuk, akhirnya dibawa ke RS swasta terdekat, RS Rawamangun.

Tanggal 16 May 2016, tepatnya sekitar jam 19.00 wib kondisi mamah kritis, keluarga langsung mengkontak saudara terdekat untuk mengabarkan kondisi mamah. Kami pasrah dan sudah mengikhlaskan mamah, meminta maaf dan memaafkan segala kesalahan mamah. Dan upaya terakhir memberikan pengobatan terbaik dengan memindahkan mamah malam itu juga ke RS Persahabatan karena peralatan lebih komplit, hasil saran dan rekomendasi dari dokter setempat. Setelah perawatan intensif di IGD, Alhamdulillah... kondisi mamah berangsur-angsur membaik kembali, dan mamah bisa tidur dengan tenang. Dan akhirnya keluarga bisa kembali beraktivitas seperti sedia kala.

Tanggal 18 May 2016, kami dikejutkan kembali saat mamah dalam perawatan, tiba-tiba kondisi mamah makin melemah dan terus ngedrop, tidak lebih dari setengah jam sekitar jam 19.00 wib s/d 19.30wib mamah langsung kembali berpulang ke Rahmatullah untuk selama-lamanya.

Jujur kami kaget dan tidak siap, tapi kami telah mengikhlaskan, meminta maaf dan memaafkan mamah sejak tanggal 16 May 2016. Dengan wajah tersenyum layaknya sedang tidur, kami berdo'a semoga mamah mendapat tempat terbaik disisi Allah swt, insyaAllah... aamiin.

Selamat jalan mamah... cahaya keluarga kami telah kembali... budi baikmu akan kami kenang selalu, niscaya akan ada cahaya-cahaya baru yang bersinar terik ditengah-tengah keluarga, memberikan hangatnya kedamaian dan menghasilkan buah kebaikan.

MENCEGAH UPAYA SEKULARISASI PANCASILA

Oleh: K.H Ma'ruf Amin Maklumat ke-Indonesia-an yang digagas oleh sejumlah orang dalam simposium nasional di Fisip UI yang lalu, dengan ...