Ads

Wednesday, May 31, 2006

JIL Tertangkap Basah-edit


Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarrakatuhu

Subhanallah.... Allah Swt telah mengingatkan saya melalui tulisan seorang sahabat, agar kita senantiasa tetap mengedepankan sifat berbaik sangka (husnudzon) terhadap siapapun dan sebaliknya menjauhi su'udzon.

Teman-teman, tanpa bermaksud menghakimi pihak lain... sekelumit tulisan seorang teman (maaf sampai saat ini, saya belum meminta ijin untuk mempublikasikannya dalam blog saya) mengenai JIL (Jaringan Islam Liberal) kembali tertangkap basah melakukan penipuan terhadap umat Islam, ini semoga bisa memberikan nuansa yang berbeda yang mungkin telah teman dapatkan dari sumber lain.

Akhirnya, saya hanya berharap... siapapun anda agar bisa melihat suatu permasalahan dengan lebih objektif, jujur, tidak menutup-nutupi kebenaran dari kebohongan dan senantiasa selalu menjaga diri, hati, lisan dan pikirannya.

Bukankah Allah Swt telah mengingatkan kita didalam QS. As-Shaff, 61:7 "Dan siapakan yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah padahal dia diajak kepada (Agama) Islam? Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim".

Berikut tulisan-nya, silahkan.
Wassalamu'alaikum warrahmatullahi wabarrakatuhu

Dedy Kustyono
====

Ceritanya dimulai ketika saya me-reply komentar Fina di sebuah artikel disini. Kemudian saya baru menyadari, bahwa kutipan tersebut sudah dilenyapkan dari artikel aslinya di situs JIL !

Padahal, Gus Dur telah menuntut koran Duta Masyarakat sebesar 100 milyar rupiah, karena mengutip ucapan tersebut, dan dianggap ini cuma fitnah - dan sebagai bukti adalah artikel di situs islamlib.com tersebut yang sudah di edit (yang sebetulnya Gus Dur memang betul mengatakan demikian).

Saya kemudian meluangkan waktu untuk menyelidiki hal ini lebih lanjut.
Saya teliti di archive.org, ternyata mereka belum sempat mengarsip artikel JIL tersebut. Saya coba juga di Google, ternyata mereka telah meng-update artikel tersebut, sehingga copy mereka juga sudah tidak mengandung ucapan dari Gus Dur lagi.

Namun ketika saya search di Yahoo, ternyata arsip artikel IslamLib.com disitu masih menampilkan kutipan Gus Dur yang meledek Al-Quran sebagai kitab paling porno di dunia.
Karena ini akan berubah lagi jika Yahoo telah meng-update database mereka dengan artikel JIL yang terbaru, maka saya segera menyimpan screenshot-nya sebagai bukti.Bisa dilihat disini.

Kini jelas bahwa modus operandi GD & JIL dalam kasus ini sangat mirip seperti yang dilakukan oleh Tomy Winata versus Bambang Harymurti, yaitu menteror kebebasan pers di Indonesia.
Saya sekarang sedang berusaha mengkontak koran Duta Masyarakat untuk menginformasikan mereka mengenai hal ini. Monggo jika ada yang bisa membantu.

OK JIL, setelah berbagai kelicikan yang Anda lakukan ( [ 1 ] - [ 2 ]), sekarang ini — what’s next ?Slogan Anda (mencerahkan, membebaskan) sepertinya sudah perlu diganti, karena sudah tidak cocok lagi.

Mengubah artikel sendiri, lalu menuntut orang lain yang mengutipnya - wow, that’s REALLY low.

Tuesday, May 30, 2006

JIL Tertangkap Basah

JIL (Jaringan Islam Liberal) kembali tertangkap basah melakukan penipuan terhadap umat Islam.

Ceritanya dimulai ketika saya me-reply komentar Fina di sebuah artikel disini. Kemudian saya baru menyadari, bahwa kutipan tersebut sudah dilenyapkan dari artikel aslinya di situs JIL !

Padahal, Gus Dur telah menuntut koran Duta Masyarakat sebesar 100 milyar rupiah, karena mengutip ucapan tersebut, dan dianggap ini cuma fitnah - dan sebagai bukti adalah artikel di situs islamlib.com tersebut yang sudah di edit (yang sebetulnya Gus Dur memang betul mengatakan demikian).

Saya kemudian meluangkan waktu untuk menyelidiki hal ini lebih lanjut.
Saya teliti di archive.org, ternyata mereka belum sempat mengarsip artikel JIL tersebut. Saya coba juga di Google, ternyata mereka telah meng-update artikel tersebut, sehingga copy mereka juga sudah tidak mengandung ucapan dari Gus Dur lagi.

Namun ketika saya search di Yahoo, ternyata arsip artikel IslamLib.com disitu masih menampilkan kutipan Gus Dur yang meledek Al-Quran sebagai kitab paling porno di dunia.
Karena ini akan berubah lagi jika Yahoo telah meng-update database mereka dengan artikel JIL yang terbaru, maka saya segera menyimpan screenshot-nya sebagai bukti.Bisa dilihat disini.

Kini jelas bahwa modus operandi GD & JIL dalam kasus ini sangat mirip seperti yang dilakukan oleh Tomy Winata versus Bambang Harymurti, yaitu menteror kebebasan pers di Indonesia.
Saya sekarang sedang berusaha mengkontak koran Duta Masyarakat untuk menginformasikan mereka mengenai hal ini. Monggo jika ada yang bisa membantu.

OK JIL, setelah berbagai kelicikan yang Anda lakukan ( [ 1 ] - [ 2 ]), sekarang ini — what’s next ?Slogan Anda (mencerahkan, membebaskan) sepertinya sudah perlu diganti, karena sudah tidak cocok lagi.

Mengubah artikel sendiri, lalu menuntut orang lain yang mengutipnya - wow, that’s REALLY low.

Beberapa Pejuang Palestina Gugur Akibat Serangan Rudal Israel

Selasa, 30 Mei 2006 9:12:00
Kota Gaza-RoL-- Satu helikopter bermeriam Israel menembakkan satu rudal selama baku-tembak antara tentara Israel dan petempur Palestina di Jalur Gaza, Senin malam, sehingga menewaskan beberapa orang, kata saksi mata setempat.

Korban jiwa dari kelompok Jihad Islam termasuk di antara sejumlah pejuang Palestina yang berusaha menembakkan rudal ke dalam wilayah Israel. Satu lagi petempur Palestina cedera, kata beberapa saksi mata. Lima warga sipil juga cedera dalam peristiwa itu, termasuk dua staf ambulan, dua wartawan radio dan seorang warga sipil.

Militer Israel mengkonfirmasi kejadian tersebut dan menyatakan tentara telah melihat beberapa petempur sedang berusaha menyiapkan peluncuran roket ke sasaran Israel. Tentara melihat beberapa pejuang dan baku-tembak meletus setelah itu, yang melibatkan penggunaan satu helikopter militer, kata wanita jurubicara militer Israel.

Ia menyatakan itu adalah untuk pertama kali tentara Israel terlibat baku-tembak dengan pejuang Palestina di dalam Jalur Gaza. Tak ada korban jiwa di kalangan militer Israel, katanya. Sementara itu Sa'eed Jouda, kepala bagian gawat darurat di Rumah Sakit Kamal Odwan, mengatakan rumah sakit tersebut menerima satu mayat orang Palestina. Dua mayat lagi dibawah ke rumah sakit lain, katanya.

Abu Ahmed, jurubicara Jihad Islam, mengatakan bentrokan itu meletus ketika beberapa petempur kelompok bersenjata tersebut yang akan menembakkan roket rakitan tiba di daerah itu. Mereka bermaksud meluncurkan roket tersebut ke Israel selatan. Tentara Israel, dengan dukungan helikopter dan kendaraan lapis baja, melepaskan tembakan ke arah mereka, kata beberapa saksi mata.

Wanita jurubicara tentara Israel tersebut mengatakan itu bukan pertama kali tentara Israel memasuki Jalur Gaza setelah Israel mundur dari wilayah pantai tersebut, setelah 28 tahun melakukan pendudukan Agustus lalu dan pada beberapa kejadian sebelumnya tentara Israel menyeberangi pagar pembatas untuk melakukan pengarian. Dalam peristiwa Senin pagi, tentara Israel menembak hingga tewas seorang pria Palestina bersenjata di sepanjang perbatasan Israel-Jalur Gaza, kata beberapa pejabat Israel dan Palestina. ant/reuters/dpa/fif

Poliklinik IPB Bawa Obat-Obatan Anti Biotik dan Anti Inflamasi untuk Korban Gempa

Foto: Dua orang lansia menunggu sumbangan suka rela di ruas jalan desa Plembangan, Bantul,29/5 ( Darmawan)
Selasa, 30 Mei 2006 10:19:00
Bogor-RoL-- Poliklinik Institut Pertanian Bogor (IPB) telah membawa obat-obatan diantaranya anti-biotik dan anti-inflamasi guna membantu penanganan korban bencana gempa bumi di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang dilaporkan kini korban tewas telah melampaui angka 5.000 jiwa.

Jurubicara IPB, drh Agus Lelana, SpMP, MSi di Bogor, Selasa menjelaskan, berdasarkan informasi Kepala Poliklinik IPB, dr Sri Budiarti dari lokasi bencana di Yogyakarta, tim medis dari Poliklinik IPB yang terdiri dari dua dokter dan dua perawat sudah bekerja dengan bantuan obat-obatan yang dibawa.

"Pada Selasa dinihari tadi, enam mahasiswa IPB yang menjadi relawan juga telah berangkat ke Yogyakarta," katanya. Agus Lelana juga menjelaskan bahwa kebijakan pimpinan IPB telah memutuskan bahwa mahasiswa IPB yang terkena bencana secara langsung di Yogyakarta akan dibebaskan biaya kuliah hingga selesai masa studinya.

Sebelumnya, Rektor IPB Prof Ahmad Ansori Mattjik, MSc mengemukakan bahwa sebagai wujud solidaritas IPB terhadap bencana alam di Yogyakarta dan Jawa Tengah (Jateng) mahasiswa IPB asal dua daerah tersebut, seperti halnya mahasiswa dari Aceh yang terkena bencana juga diberikan bantuan biaya studi hingga lulus.

"Pada dasarnya IPB bukan menggratiskan biaya kuliahnya namun, IPB akan mencarikan sumber-sumber dana untuk membiayai mereka," katanya. Bukan itu saja, dalam membantu korban bencana gempa, IPB juga telah memberangkatkan beberapa mahasiswa dan dokter. "IPB telah memberangkatkan dua orang dokter yaitu, dr Sri Budiarti dan dr Darwati serta dua orang perawat berikut dengan membawa obat-obatan yang cukup untuk 700 orang," katanya.

Sementara, terkait bantuan tanggap darurat di wilayah bencana, Wakil Rektor (WR) IV IPB Dr Ir Asep Saefuddin mengatakan untuk jangka pendek pada bulan pertama hingga keenam akan membangun instalasi air bersih dan rumah tinggal sementara.Sedangkan untuk jangka panjang, di atas bulan keenam, direncanakan akan membangun instalasi air bersih permanen, pembenahan tata ruang serta pembangunan pertanian dalam arti luas.

"Untuk melakukan itu, IPB akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan daerah terkait," katanya. Mengenai jumlah mahasiswa IPB yang terkena dampak gempa, perwakilan Organsisasi Mahasiswaa Daerah (Omda) Klaten, Anton Hadiwibowo mengatakan, terdapat 13 nama mahasiswa yang terkena dampa secara langsung dari 73 mahasiswa Klaten yang aktif sebagai mahasiswa IPB.

"Dari 13 mahasiswa yang terkena bencana terdapat nama Nurwidiyati salah seorang mahasiswa Fakultas Peternakan (Fapet) IPB Jurusan Nutrisi Ternak, angkatan 40. Kondisinya dikabarkan cukup buruk karena mengalami retak tulang belakang dan luka pada kepala," kata Anton.

Sedangkan, Fauzan salah seorang perwakilan dari Omda Yogyakarta melaporkan, untuk sementara, kurang lebih 20 orang mahasiswa IPB asal Yogyakarta yang tertimpa bencana. Dari 20 orang itu lima orang sudah berangkat ke Yogyakarta untuk melihat kondisi yang sebenarnya di sana.

"Kabar terakhir dari Yogyakarta ada keluarga dari Mahareni Septiana mahasiswa Fapet yang keluarganya belum dievakuasi dan masih tertimbun hingga saat ini," katanya. Untuk pengumpulan dana, Presiden Mahasiswa IPB, Zaenal Abidin mengatakan, telah mengumpulkan kurang lebih Rp10.800.000 hasil pengumpulan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Omda IPB.

"Selain dari BEM dan Omda kita juga telah mengumpulkan sekitar Rp6,5 juta pada kegiatan Deklarasi BEM se Bogor beberapa waktu lalu," katanya dan menambahkan bahwa bantuan tersebut akan diberikan kepada korban bencana alam melalui Omda-omda IPB bersangkutan. ant/fif

Pascagempa, Presiden Minta Bencana Tak Dipolitisasi

Foto: Aksi pencurian yang memanfaatkan situasi pascagempa di rumah-rumah kosong warga mulai terjadi di beberapa dusun di Kabupaten Bantul.

Jakarta, Kompas - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta semua pihak agar tidak memolitisasi upaya penanganan bencana hanya karena pemerintah tidak mengumumkan musibah gempa bumi di Yogyakarta dan Jawa Tengah sebagai bencana nasional.

"Saya tidak ingin ini menjadi isu politik. Ini masalah kemanusiaan," kata Presiden di Gedung Agung Yogyakarta, Senin (29/5) malam, seperti dikutip Antara.

Presiden menegaskan hal itu menanggapi komentar sejumlah pihak yang mempertanyakan pemerintah tidak menetapkan musibah gempa ini sebagai musibah nasional meski jumlah korban telah mencapai ribuan orang.

Presiden menegaskan, hendaknya bencana jangan dilihat dengan statusnya, tetapi dari upaya penanganan yang dilakukan sebab sejak hari pertama bencana semua sistem telah bekerja, baik pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, hingga pemerintah pusat.

Pemerintah pusat dan daerah, ujarnya, telah memfokuskan diri untuk menangani ribuan korban yang meninggal dan luka-luka serta memberikan perawatan dan bantuan yang lengkap dan utuh bagi mereka yang menjadi korban dalam gempa bumi ini.

Rp 30 juta
Di Jakarta Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla menegaskan, pemerintah akan memberikan bantuan Rp 30 juta per keluarga untuk pembangunan kembali rumah penduduk yang rusak berat. Penduduk yang rumahnya rusak ringan akan dibantu Rp 10 juta per keluarga.

"Warga bisa bekerja sendiri membangun rumahnya secara bergotong-royong dan pemerintah membantunya dengan dana rekonstruksi, yang akan dikucurkan dalam dua tahap. Pemerintah juga telah meminta manajemen PT Semen Gresik untuk membuka kios-kios semen di kawasan bencana. Begitu pula pabrik asbes dan seng supaya membuka kios- kios dengan harga murah," kata Kalla dalam keterangan pers di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Senin.

Kepada sekitar 50.000 penduduk Yogyakarta dan Jawa Tengah lainnya yang menjadi korban bencana, pemerintah akan memberikan bantuan kebutuhan hidup sebesar Rp 1 juta per keluarga per bulan. Biaya hidup tersebut diberikan jika satu keluarga mempunyai anggota lima orang.

Menurut Wapres, bantuan Rp 1 juta, antara lain, untuk bagi kebutuhan pakaian Rp 100.000. Lalu, Rp 100.000 per keluarga untuk pembelian peralatan rumah tangga. Pemerintah juga akan memberikan beras 60 kilogram per keluarga plus lauk pauk per bulan. Untuk itu, pemerintah sudah menganggarkan dana tanggap darurat Rp 75 miliar untuk tiga bulan pertama.

"Pemerintah sengaja memberikan bantuan berupa uang supaya ekonomi masyarakat setempat dapat berjalan. Masyarakat bisa memilih kebutuhannya, juga dapat muncul penjual dan pembeli sehingga aktivitas ekonomi tumbuh lagi," lanjut Wapres.

Di Surabaya Menteri Negara Perumahan Rakyat Muhammad Yusuf Asy’ari menyebutkan, sedikitnya 13.000 rumah warga di Yogyakarta dan daerah sekitarnya telah hancur. Angka itu merupakan hasil pencatatan sementara tim yang diturunkan Kementerian Negara Perumahan Rakyat dibantu dinas permukiman dan sarana prasarana wilayah setempat. Hampir 90 persen dari 13.000 rumah itu kondisinya hancur total sehingga perlu renovasi utuh.

Di tempat terpisah Menko Perekonomian Boediono mengatakan, proses rehabilitasi dan rekonstruksi memerlukan waktu setahun. Selama itu pemerintah akan membangun kembali infrastruktur dasar, terutama rumah penduduk yang hancur.

Dana pendukung rehabilitasi dan rekonstruksi senilai Rp 1 triliun. Selain dari APBN, diupayakan juga dari sumber lain.

Kemarin sebanyak 81 delegasi dari 17 negara dan sembilan lembaga keuangan internasional bertemu Boediono. Mereka mengungkapkan kesanggupan membantu pemerintah dalam menanggulangi bencana gempa di Yogyakarta dan sekitarnya. "Sebagian besar tertarik membantu upaya tanggap darurat dengan hibah," kata Boediono.

Meskipun demikian, dalam proses rehabilitasi dan rekonstruksi di Yogyakarta pemerintah tidak akan membentuk lembaga sejenis Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh dan Nias. Alasannya, dampak gempa di Yogyakarta dan Jawa Tengah tidak sebesar tsunami di Aceh, sementara pemerintahan daerah masih bisa berjalan.

"Memang banyak yang rusak, namun sumber daya produktif masih bisa berjalan sehingga tidak perlu BRR. Kita berdayakan sumber daya yang ada," katanya.

Sementara itu, Menko Kesejahteraan Rakyat Aburizal Bakrie mengatakan, masa tanggap darurat memerlukan waktu tiga bulan. Selama masa itu pemerintah akan memasok bantuan makanan kepada korban. Khusus untuk penanganan jenazah harus selesai sepuluh hari, begitu juga penanganan pasien yang terluka.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pihaknya telah mencairkan dana Rp 50 miliar untuk operasi tanggap darurat melalui rekening Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana, diambil dari anggaran pascabencana dalam APBN 2006. "Alokasi dana pascabencana tahun ini hanya Rp 500 miliar untuk kebutuhan di seluruh Indonesia," katanya.

Dana Rp 50 miliar yang telah dicairkan diperkirakan sudah memadai untuk saat ini, sedangkan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi, belum bisa diestimasi. "Kami sudah bahas kemungkinan pembiayaan dari APBN Perubahan atau donor," katanya.

Sri Mulyani mengatakan, bantuan dari negara donor bisa berupa hibah atau relokasi utang bersyarat lunak yang sudah disetujui. Lembaga keuangan yang sudah menetapkan komitmen bantuan, antara lain, Bank Pembangunan Asia (ADB) 50 hingga 60 juta dollar AS dan Bank Dunia senilai 40 hingga 60 juta dollar AS. "Ini termasuk pembangunan kecamatan, infrastruktur darurat seperti air bersih," katanya.

Menurut dia, belum ada tawaran penundaan pembayaran atau moratorium utang, seperti saat terjadi bencana tsunami di Aceh. "Moratorium tidak, tetapi tawaran hibah sudah ada, antara lain, dari Bank Pembangunan Islam," katanya. (har/nik/OIN)

Jumlah Korban Tewas Bertambah Menjadi 5.427 Jiwa

Metrotvnews.com, Yogyakarta: Jumlah korban tewas akibat gempa di Yogyakarta dan Jawa Tengah hingga Selasa (30/5) pagi mencapai 5.427 jiwa. Kebanyakan korban berasal dari Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

Sementara itu, kondisi Yogyakarta yang diguyur hujan deras mengakibatkan pengungsi harus menghabiskan malam berlindung di dalam tenda plastik yang disangga bambu. Hujan juga mengakibatkan terlambatnya bantuan untuk para korban gempa. Sebagian pengungsi terpaksa menggunakan keset jerami karena tanah yang basah.

Meskipun berlangsung lambat, bantuan untuk para korban gempa sudah mulai tersalur sejak Senin (29/5). Bantuan juga datang dari lembaga bantuan internasional yang mulai menyalurkan tenda dan kain terpal yang dibutuhkan pengungsi. Namun, Palang Merah Internasional (ICRC) memperkirakan sekitar 200 ribu pengungsi belum mendapatkan bantuan.

Koordinator Bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Jan Egeland, memperkirakan bantuan untuk para korban gempa di Yogyakarta seharusnya bisa lebih cepat sampai jika dibandingkan dengan bantuan untuk korban tsunami pada 2004 silam karena wilayah gempa di Yogyakarta lebih mudah dicapai daripada wilayah tsunami yang tersebar.

Sementara itu, lima rumah sakit di Semarang, Jawa Tengah, hingga hari ini, masih merawat sekitar 44 korban gempa asal Yogyakarta. Kelima rumah sakit tersebut masing-masing, RS Santa Elisabeth merawat 21 orang, RS Telogo Rejo merawat tiga orang, RS Dokter Kariadi merawat 13 orang, RS Roemani merawat enam orang dan RS Panti Wilasa merawat satu orang.
Rata-rata korban gempa yang dirawat tersebut mengalami patah tulang dan luka di kaki serta badan akibat tertimpa bangunan yang runtuh. Untuk membantu penanganan korban gempa, sejumlah rumah sakit di Semarang juga mengirim tenaga medis dan bantuan obat-obatan ke lokasi gempa.(**/AMR)
30/05/2006 10:05 - Nusantara/Headline News

Monday, May 29, 2006

Korban Tewas Karena Gempa Mencapai 5.136 Orang


Metrotvnews.com, Bantul: Laporan korban tewas akibat gempa bumi berkekuatan 5,9 skala Richter di Yogyakarta dan Jawa Tnegah, Sabtu lalu, terus bertambah. Hingga Senin (29/5) pukul 14.00, jumlah korban tewas telah mencapai 5.136 orang. Korban tewas terbanyak dari Propinsi Yogyakarta berasal dari Kabupaten Bantul sebanyak 3.082 orang, diikuti Kabupaten Sleman 174 orang, Yogyakarta 151 orang, Gunung Kidul 42 orang dan Kulonprogo 15 orang.

Sementara di Jawa Tengah, korban tewas terbanyak dari Kabupaten Klaten sebanyak 1.668 orang, disusul Kabupaten Boyolali sebanyak 3 orang dan Magelang satu orang. Sedangkan korban luka berat di Daerah Istimewa Yogyakarta mencapai 3.061 orang dan di Jawa Tengah sebanyak 3.158 orang.

Sementara itu, para pengungsi korban gempa sangat membutuhkan tenda berikut makanan, selimut, dan obat-obatan. Sejauh ini, persediaan tenda habis sehingga terpaksa meminta bantuan ke Semarang dan Surabaya. Sementara, pendistribusian bantuan ke daerah pelosok terhambat karena terbentur birokrasi.Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X mengakui ada permasalahan dalam pendistribusian bantuan bagi korban gempa bumi di wilayah Yogyakarta. Karena itu, Gubernur DIY memutuskan mulai pukul 11.00 WIB pengiriman bantuan langsung dari Satkorlak Provinsi menuju masing-masing lokasi seperti desa atau kecamatan dan tidak lagi melalui kabupaten atau kota.

Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, polisi terus melakukan pengamanan di wilayah bencana di DIY dan sekitarnya. Menurut Kepala Polri Jenderal Polisi Sutanto, polisi mengantisipasi gangguan keamanan paska gempa bumi dengan melakukan patroli-patroli dan penjagaan. Polisi juga telah menurunkan tim bantuan medis sebanyak 102 orang.(***)
29/05/2006 16:05 - Nusantara/Headline News

Makin Banyak Korban Gempa yang Mengemis Bantuan

Metrotvnews.com, Yogyakarta: Korban gempa yang meminta bantuan di pinggir jalan jumlahnya terus bertambah. Para korban gempa meminta bantuan para pengendara di sejumlah titik di ruas jalan di Yogyakarta karena mereka belum mendapat bantuan apapun. Sejauh ini, bantuan baru didistribusikan ke wilayah yang dapat dijangkau transportasi. Sementara, untuk daerah yang tidak terjangkau transportasi akibat tertutup puing-puing reruntuhan bangunan belum mendapat bantuan.

Di pihak lain, Bupati Bantul H.M. Idham Samawi telah meminta warga korban gempa untuk tidak meminta bantuan di jalan-jalan. Selain mengganggu, aksi korban yang meminta bantuan di jalan dinilai memalukan. Karena itu, ia meminta korban untuk langsung menghubungi pos bantuan di kecamatan masing-masing.

Sementara itu, gempa bumi berkekuatan 5,9 pada Skala Richter pada Sabtu pekan silam juga menghancurkan sejumlah gedung sekolah di Bantul dan sekitarnya. Di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Jetis, Kabupaten Bantul misalnya, gedung sekolah rusak parah. Tujuh puluh persen bangunan hancur, kaca-kaca pecah, dan atap bangunan jebol. Demikian juga fasilitas lainnya termasuk perpustakaan dan buku-buku sekolah sehingga sekolah terpaksa diliburkan.

Selain SMP 3, Sekolah Dasar (SD) Negeri Kranggan, Kecamatan Galur, Bantul, juga rusak berat. Seluruh ruang belajar retak sehingga tidak bisa digunakan untuk proses belajar mengajar. Akibatnya, anak kelas satu sampai tiga diliburkan, sedang kelas empat sampai enam tetap masuk sekolah meski harus belajar di halaman sekolah. Pengelola gedung berharap adanya bantuan untuk sekolah tersebut.(AMR)
29/05/2006 15:05 - Nusantara/Headline News

Korban Tewas Mendekati 5.000 Jiwa

Metrotvnews.com, Yogyakarta: Hingga Senin (29/5) pagi, pukul 05.50 WIB, data Posko Departemen Sosial mencatat korban meninggal akibat gempa bumi di Yogyakarta dan Jawa Tengah telah mencapai 4.983 jiwa. Korban tewas paling banyak berasal dari Kabupaten Bantul, Yogyakarta, yakni 3.080 jiwa dan dan 3.500 rumah rusak.

Di Kulonprogo, korban tewas 15 orang dan rumah rusak 200. Di Sleman, korban tewas 174 dan rumah rusak 100. Di Gunung Kidul, korban tewas 39 dan rumah rusak 250. Sementara di Kota Yogyakarta, korban meninggal 129 jiwa dan rumah rusak 200.

Berbeda di Yogyakarta, korban tewas dan rumah hancur akibat gempa di Jawa Tengah cenderung lebih sedikit. Di Klaten, korban meninggal 1.542 dan rumah rusak 500. Sedangkan di Magelang, korban tewas satu orang dan rumah rusak 205.

Sementara itu, pemerintah mengalokasikan dana untuk tanggap darurat selama tiga bulan yakni Mei hingga Agustus bagi bencana gempa di Yogyakarta dan Jawa Tengah sebesar Rp 75 miliar. Sedangkan dana untuk rehabilitasi dan rekonstruksi kerusakan akibat gempa juga dialokasikan sebesar Rp 1 triliun.

Hal ini disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang juga Kepala Badan Koordinasi Nasional (Bakornas) usai memimpin rapat Bakornas di kediamannya, Ahad (28/5) malam. Menurut Kalla, dana tanggap darurat selama tiga bulan senilai Rp 75 miliar tersebut dialokasikan dengan asumsi jumlah korban yang meninggal dunia sebanyak 4.000 orang, yang dirawat di rumah sakit sebanyak 10.000 orang dan pengungsi sebanyak 50.000 orang.

Sedangkan, untuk rehabilitasi dan rekonstruksi kerusakan selama satu tahun sebesar Rp 1 triliun dialokasikan dengan asumsi adanya sekitar 35.000 rumah dan gedung-gedung lain yang rusak. Menurut Wapres, dana untuk tanggap darurat dan rehabilitasi pascagempa Yogyakarta itu sebagian akan diambil dari dana darurat di APBN, sebagian dari dana departemen, bantuan luar negeri, dan juga anggaran dalam APBN Perubahan yang akan diajukan pemerintah kepada DPR.(AMR)
29/05/2006 07:05 - Nusantara/Headline News

Tifatul Sembiring: "Jangan Timbulkan Masalah Sosial Baru"

PK-Sejahtera Online: Kondisi korban gempa bumi di Bantul kian mengkhawatirkan. Empat orang kader PKS dipastikan meninggal dunia. Satu orang kader akhwat dinyatakan hilang belum diketahui keberadaan dan kondisinya. Tiga belas orang kader luka serius. Ratusan rumah kader turut hancur berat maupun ringan. Minimnya bantuan tenda dan penanganan medis membuat Posko P2BPKS Bantul penuh sesak oleh pengungsi yang luka-luka maupun yang menyelematkan diri dan keluarganya. Rumah tempat tinggal di Bantul hampir 90% rata dengan tanah. Hujan terus saja mengguyur Jogja sejak sore kemarin. Gempa susulan yang terjadi membuat suasana semakin mencekam.

Semua rumah sakit di Jogja tak mampu lagi menampung korban yang mencapai angka 17.387 jiwa. Di RSI Klaten, RS Bathesda, RS PKU Muhammadiyah dan semua RS yang ada para korban dirawat di lorong, halaman dan tempat parkir dan tidak semuanya terlindung dari panas dan hujan. Sementara itu korban tewas di DIY saja sudah mencapai angka 2735, sedangkan di Klaten dan Boyolali sudah mencapai angka 700 orang. Warga yang selamat mencoba bertahan dengan mendirikan tenda seadanya dan mengetuk hati siapapun yang lewat untuk memberikan bantuannya sepanjang jalan.

Meskipun relawan PKS terus berdatangan dari berbagai daerah dan langsung bekerja di Bantul, namun bantuan masih dirasakan belum mencukupi. Telepon genggam Ahmad Sumianto, Ketua DPW PKS DIY terus berdering mengabarkan kondisi kader dan masyarakat yang membutuhkan bantuan dari pelosok-pelosok Jogjakarta yang porak poranda.

"Jangan sampai timbul masalah sosial baru" Tifatul Sembiring mewanti-wanti para pengurus dan relawan di sela-sela kunjungan kerjanya ke Kecamatan Bambang Lipuro kabupaten Bantul, 28/5. Beliau menyerukan agar warga yang masih terlantar segera diberi tempat bernaung sementara. "Minimal terpal plastik dan selimut. Dapur umum harus segera digerakkan", lanjutnya.

Tifatul yang melakukan kunjungan kerja bersama Ketua MPR Hidayat Nurwahid ke Klaten dan Jogja itu terlihat sangat prihatin. Warga yang merasa mengenalnya karena pernah melihat di televisi bergegas menyalaminya. Tak jarang dia merogoh dompetnya sendiri untuk menyantuni warga yang masih bertahan di dekat reruntuhan rumahnya. "Pemerintah dan ormas-ormas harus menunjukkan kesungguhannya. Lupakan dulu perseteruan yang ada. Aparat tentara dan polisi harus segera turun tangan sebagaimana di Aceh", seru Tifatul.

Sementara itu Hidayat Nurwahid menyerukan para relawan Kepanduan agar terus bekerja keras dan terus berkoordinasi dengan Satkorlak. "Saya termasuk salah satu korban bencana ini juga. Rumah kelahiran saya di Prambanan hancur. Kakak ibu saya meninggal. Namun saya harap tidak memprioriaskan kondisi keluarga saya di Prambanan. "Utamakan menangani warga lainnya yang lebih membutuhkan", pintanya.

Bantuan dari seluruh masyarakat sangat ditunggu di Bantul dan sekitarnya. Berhubung nomor rekening lembaga masih diurus, bantuan dapat disalurkan melalui Nomor rekening darurat Posko P2B-PKS Jogjakarta Jawa Tengah:
BCA Yogya a.n Ekantini Puji Basuki no. 4560666131
Bank Mandiri Yogya a.n Muchammad Maskuri no. 137-00-0485841-7


Sementara bantuan berupa barang yang sangat dibutuhkan adalah sembako, makanan siap saji, obat-obatan, dan tenda. bantuan dapat disalurkan melalui kantor PKS terdekat.

Agar memudahkan penyaluran, bantuan diwujudkan dalam bentuk uang. bantuan berupa barang hanya diprioritaskan dari DIY, Jateng dan Jatim. Di luar ketiga propinsi tersebut bantuan barang dikhawatirkan tidak dapat tersalur segera karena masalah pergudangan dan transportasi.

Pengirim: Alfa
Update: 29/05/2006

Ribuan Warga Tak Punya Rumah

Yogyakarta, Kompas - Ratusan ribu penduduk Bantul, DI Yogyakarta, kehilangan tempat tinggal layak huni pascagempa Sabtu (27/5) lalu. Diperkirakan dalam setahun ini mereka akan tinggal di barak atau tenda karena pembangunan infrastruktur dan rumah permanen untuk warga belum bisa dilakukan saat ini. Padahal, banyak pengungsi mengatakan mereka tak ingin berlama-lama hidup di tenda pengungsian.

Jumlah rumah yang harus dibangun bagi warga diprediksi lebih dari 40.000 unit. Bupati Bantul Idham Samawi, Minggu, menjelaskan jumlah kepala keluarga di Bantul mencapai 230.000 dan jumlah penduduk 809.844 jiwa.

Di beberapa kecamatan, seperti Jetis, jumlah rumah rusak akibat gempa hari Sabtu mencapai 70 persen, Imogiri 50 persen, dan Bambanglipuro 50 persen.

"Jumlah rumah di Bantul diperkirakan ada 230.000 sesuai dengan jumlah kepala keluarga. Kalau yang roboh ada 20 persen saja, tentu ada sekitar 40.000 rumah yang harus dibangun," ujar Idham.

Kini warga yang mengungsi hanya memanfaatkan tenda seadanya yang tidak tahan air dan tanpa alas. Saat hujan turun di malam hari seperti yang terjadi dua malam terakhir, pengungsi sama sekali tidak bisa tidur karena tenda mereka kebanjiran. Sebagian bahkan basah karena tenda mereka hanya menggunakan karung gandum dan mudah roboh tertiup angin. Oleh karena itu, mereka berharap tidak berlama-lama tinggal di tenda darurat.

"Saya sudah tidak punya apa-apa. Rumah dan barang-barang saya hancur. Saya tidak tahu lagi bagaimana saya bisa membangun rumah kembali," kata Purwono yang mengungsi di Kompleks Gereja Ganjuran.

Hingga kemarin sebagian besar warga Bantul, juga daerah lain di Sleman, lebih memilih tinggal di tenda-tenda darurat yang mereka buat sendiri dari plastik alakadarnya. Mereka mengaku takut dan khawatir akan adanya gempa susulan.

Kepala Sub-Bidang Observasi Gempa Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) M Riyadi menjelaskan, sepanjang hari Minggu kemarin terjadi enam kali gempa susulan berkekuatan 4 skala Richter yang getarannya dapat dirasakan. Meski demikian, gempa susulan itu tidak sampai merusakkan bangunan.

Friday, May 19, 2006

Jangan Pernah Berjanji Untuk Sebuah Perasaan, Tapi Berjanjilah Untuk Sebuah Kesetiaan

Ketika suatu hari saya hendak membersihkan kamar saya, kebetulan saya menemukan sebuah kotak yang lumayan usang di kamar saya, yang kotak itu berisi surat2 cinta sewaktu ABG ( cinta anak SMP sampe SMA lah, maklumlah ketika itu blm ada email2an spt skrng hehehe) sambil senyam senyum sendiri saya membaca surat2 cinta itu satu persatu dari wanita2 yg pernah hinggap di hati saya, kemudian saya coba mengingat ingat lagi kenangan2 dahulu ketika saya membaca pertama kali surat2 ini. Ternyata begitu berbedanya ttg apa yang saya rasakan dahulu dengan ketika saya membacanya sekarang.

Dahulu saya bagitu menjiwai surat2 cinta itu hingga ketika saya menerima surat2 itu hati ini serasa berbunga dan tanpa terasa senyum bahagia pun lahir dari wajah ini, tapi ketika sekarang saya membaca surat ini rasanya begitu berbeda walaupun tetap tersenyum tapi senyum ini adalah senyum mentertawakan diri sendiri hehehe………sehingga dari sini saya belajar satu hal baru bahwa rasa cinta kepada manusia itu betapapun mendalamnya rasa cinta itu pasti akan menemui perubahan seiring berjalannya waktu, seperti syair lagu Iwan Fals yang begitu polos, jujur dan jauh dari kegombalan “ Seperti biasa aku tak sanggup berjanji, hanya mampu katakan aku cinta kau saat ini, entah esok hari, entah lusa nanti, entah…”.

Inilah realitas cinta yang terjalin antar sepasang manusia jika kita semua mau berbicara jujur, dan ini bukan pembicaraan masalah setia atau tidak setia, karena hal ini masih terlalu jauh untuk mencapai pembahasan mengenai sebuah kesetiaan….….karena ketika kita berbicara tentang cinta maka disana hatilah yang berperan, dan seperti yang kita ketahui bersama betapa hati itu adalah sesuatu yang sangat labil dan rentan akan sebuah perubahan, jika dia di minta untuk berbicara tentang cinta, hari ini bisa bicara cinta esok hari bisa bicara tentang benci, inilah fenomena yang terjadi dalam kamus percintaan.

Cinta adalah sesuatu yang lahir dari ketertarikan kita akan sesuatu yang kita peroleh dari panca indera yang kita miliki yang kemudian rasa keterterikan itu memenuhi segenap pikiran yang ada di dalam diri kita, dan dari seringnya intensitas hal itu memenuhi seluruh pikiran kita maka hati pun akan ikut berbicara ttg hal itu, dan dari hati inilah kemudian timbul sesuatu yang di sebut cinta,.

Cinta menurut Gabriel Marcel membutuhkan sebuah rasa kebersamaan, sebuah ikatan “aku dan engkau” yang lepas dari persona individu, dan bukan ikatan “aku dan ia” yang sangat kental dgn aroma persona individualistis, sehingga untuk memperoleh rasa kebersamaan ini membutuhkan sebuah ikatan yang masing2 individu harus saling menghormati ikatan kebersamaan itu.

Sampai sini harus kita garis bawahi bahwa cinta membutuhkan sebuah ikatan, dan ikatan inilah yang sesungguhnya secara hakikat yang harus kita cintai, karena dari kecintaaan terhadap ikatan inilah sebuah kelanggengan dari sebuah hubungan percintaan akan bisa terwujud sehingga dari kecintaan kita terhadap ikatan ini maka lahirlah cinta kita kepada obyek yang kita cintai. Kenapa harus ikatan itu yang harus kita utamakan utk di cintai ketimbang obyek cinta itu sendiri? Jawabnya adalah karena ikatan inilah yang menjadi muara dari sumber kebahagiaan manusia yang bercinta, dan kebahagiaan adalah sumber utama untuk manusia mengambil segala tindakannya. Dan ikatan bukanlah sesuatu yang dapat lekang oleh perubahan ruang dan waktu, sedang obyek cinta sebaliknya dia terpengaruh oleh ruang dan waktu sehingga rentan akan sebuah perubahan situasi percintaan. Maka dari itulah Baginda Rasul SAW mengatakan agar agama yang merupakan symbol ikatan pada diri seseorang di jadikan patokan utama dalam memilih pasangan ketimbang kecantikan, ketampanan, harta yang ini berarti adalah berasal dari sebuah obyek cinta.

Ikatan ini muncul dalam berbagai bentuk mulai ikatan di bawah panji Tuhan, ikatan darah, dll. Dan sebaik baik ikatan adalah ikatan yang di buat oleh ALLAH bagi setiap hambanya, jika ALLAH yang kita jadikan sebagai pengikat cinta kita maka segala apa pun yang ada dalam cinta kita maka akan bernilai ibadah, dan tidak ada kemulian cinta tertinggi selain dari orang yang saling cinta mencintai karena – NYA.

Jadi ikatan inilah yang bisa kita andalkan untuk mempertahankan cinta kita, dan bukan cinta itu sendiri, karena cinta itu di hati dan kita tidak bisa memaksanya untuk selalu tetap pada posisi mencintai, karena suatu saat dia akan mencapai titik kejenuhan dan lalu berubah posisi, dan pada saat inilah sebuah ikatan akan berperan untuk mempertahankan sebuah cinta

Oleh karena itulah dalam Islam sangat di tekankan untuk membuat sebuah hubungan yang sah secara syar’i dalam sebuah ikatan, karena dengan ikatan lah kita baru bisa menuntut apa itu yang di sebut sebagai sebuah kesetiaan

Dan dalam dunia ini banyak sekali macam ikatan yang di gunakan untuk membangun sebuah cinta atau kebersamaan ini, dan pada dasarnya, dasar sebuah ikatan lahir dari sebuah pandangan individu manusia akan sebuah nilai kebahagiaan bagi dirinya, nah dari sinilah kita bisa mengukur sejauh mana kedekatan kita dengan ALLAH, apakah kita akan merasakan kebahagiaan cinta yang ada di JalanNya, atau kebahagiaan cinta kita rasakan ketika kita berada jauh dari JalanNya?

Hal inilah yang pada dasarnya ingin saya sampaikan yaitu banyaknya pasangan yang menganggap sebuah kesetiaan adalah sesuatu yang suci, padahal kesetiaan tidaklah selamanya merupakan sesuatu yang suci, semua tergantung atas dasar apa kesetiaan itu berdiri, atas dasar kebaikan kah atau atas dasar kemaksiatan kah?

Wallahua’lam
Cibubur, 18 Rabiul Akhir H/ 16 May 2006 M
-ayoeng-

Wednesday, May 17, 2006

"Menunggu Ketegasan Muhammadiyah"

Oleh: Adian Husaini

Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah berjanji untuk segera memutuskan status keanggotaan Dawam Rahardjo di Muhammadiyah. Menurut Wakil Ketua PP Muhammadiyah, Goodwil Zubair, dalam waktu dekat, akan ada Rapat Pleno PP Muhammadiyah dan masalah status Dawam Rahardjo ini akan dibicarakan dalam rapat tersebut.

Goodwil menyampaikan hal itu kepada delegasi Front Penanggulangan Ahmadiyah dan Aliran Sesat (FPAS), yang mendatangi PP Muhammadiyah di Jalan Menteng Raya 62 Jakpus, Rabu (3/5/2006).

Kepada delegasi FPAS, Goodwil mengabarkan, bahwa hampir setiap hari ada warga Muhammadiyah yang mengadukan masalah Dawam Rahardjo kepada PP Muhammadiyah. Ditambahkan juga oleh seorang pengurus Majelis Tablig PP Muhammaidyah, bahwa ketika Musda Muhammadiyah Bekasi, banyak juga yang mempertanyakan sikap PP Muhammadiyah terhadap Dawam Rahardjo.

Kepada PP Muhammadiyah, FPAS mendesak, agar Dawam Rahardjo dipecat secara resmi dari keanggotaan Muhammadiyah, mengingat sepak terjangnya yang sudah sangat keterlaluan dalam melakukan pembelaan terhadap kelompok sesat Ahmadiyah dan berbagai ucapannya yang menyudutkan umat Islam di Indonesia.

Padahal, sebagaimana kita sebutkan dalam catatan yang lalu, sejak tahun 1934, Majelis Tarjih Muhammadiyah sudah memutuskan, bahwa orang yang mengimani ada nabi lagi setelah Nabi Muhammad adalah KAFIR. “Sepak terjang Dawam Rahardjo bukan hanya merugikan Muhammadiyah, tetapi juga umat Islam Indonesia,” tegas Mashadi, mantan anggota Komisi I DPR, yang hadir dalam delegasi FPAS. Karena itu, Mashadi mendesak PP Muhammadiyah, agar berani menegakkan disiplin organisasi terutama yang berkaitan dengan aqidah Islam.

Menanggapi desakan itu, Goodwil menyatakan, secara individu, sejumlah anggota PP Muhammadiyah juga sudah berpendapat agar Dawam Rahardjo segera dipecat secara resmi dari keanggotaannya di Muhammadiyah. Tetapi, itu masih merupakan pendapat-pendapat individu; belum menjadi keputusan resmi organisasi. Insyaallah, masalah Dawam, kata Goodwil, akan segera dituntaskan secara organisasi.

Dalam acara pertemuan tersebut, TIM FAKTA (Forum Antisipasi Pemurtadan), juga menyerahkan bukti-bukticeramah Dawam Rahardjo (dalam bentuk VCD dan transkrip ceramah), di hadapan Jemaat Kristen di Balai Sarbini Semanggi Jakarta pada 28 April 2006 lalu. Diantara isi ceramahnya, Dawam menyatakan, bahwa Menteri Agama RI harus segera diganti. Dan penggantinya sebaiknya bukan dari kalangan Muslim, tetapi dari golongan minoritas. “Kalau itu berasal dari kelompok agama yang mayoritas, wah, itu pasti dia cenderung untuk selalu melanggar, karena merasa berani dan merasa kuat,” kata Dawam. Ia juga menegaskan, bahwa kebebasan beragama di Indonesia harus diperjuangkan, termasuk kebebasan untuk tidak beragama.

Menyimak pernyataan Dawam tersebut, kita bisa menilai, orang seperti apakah Dawam Rahardjo ini? Hanya karena untuk mengambil hati kaum Kristen, maka dia berani menyampaikan sesuatu yang sulit diterima akal sehat. Kaum Kristen pun mungkin tidak terpikir seperti itu. Di daerah-daerah mayoritas Kristen di Indonesia, seperti NTT dan Sulawesi Utara, kaum Kristen menuntut agar Kepala Kanwil Departemen Agama adalah dari kalangan mereka, kaum Kristen. Maka, pernyataan Dawam bahwa, jika orang Muslim yang menjadi Menteri Agama, maka akan cenderung melanggar, adalah tidak berdasar sama sekali.

Dalam pertemuan dengan PP Muhammadiyah, sejumlah pengurus Muhammadiyah sendiri juga mengungkapkan data-data seputar kesalahan yang telah diperbuat Dawam Rahardjo ketika aktif di Majelis Ekonomi Muhammadiyah. Karena itulah, kita semua menunggu keberanian Muhammadiyah untuk mengambil sikap yang tegas terhadap Dawam Rahardjo. Sebagai pengurus Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, saya juga mengingatkan, agar Muhammadiyah sangat peduli dan berani mengambil sikap yang tegas dalam masalah-masalah yang berkaitan dengan aqidah Islam. Sebab, itulah tujuan utama Muhammadiyah didirikan. Dan masalah aqidah (Tauhid) inilah yang juga menjadi tugas pokok dari semua Nabi yang diutus Allah SWT kepada umat manusia.

Adalah sangat tidak patut, jika Muhammadiyah mengabaikan masalah keimanan dan lebih menekankan pada masalah amal usaha semata. Paham syirik modern, seperti paham Pluralisme Agama, seharusnya mendapat penanganan yang serius di Muhammadiyah. “Jangan sampai azab Allah ditimpakan kepada Muhammadiyah, karena mengabaikan masalah aqidah ini,” saran saya kepada PP Muhammadiyah. Saya ingat, sekitar tahun 1970-an, Bapak saya yang aktif di Muhammadiyah Cepu, begitu sibuk membahas masalah-masalah yang berkaitan dengan takhayul, bid’ah, dan khurafat (TBC).

Sekarang ini, menurut Syamsul Hidayat, Wakil Ketua Majlis Tabligh Muhammadiyah, penyakit TBC sudah menjelma menjadi ‘sipilis’ (sekularisme, pluralisme agama, dan liberalisme). Masalah inilah yang harusnya terus menjadi perhatian utama pimpinan Muhammadiyah. Jangan sampai di tubuh Muhammadiyah bersarang penyakit TBC atau ‘sipilis’. Sebab, syirik adalah kezaliman yang besar. Dosa syirik adalah urusan besar. Adalah aneh, jika di tubuh Muhammadiyah disebarkan paham Pluralisme Agama yang menyatakan semua agama adalah benar dan sah sebagai jalan menuju Tuhan.

Kepada PP Muhammadiyah, Mashadi, yang juga pengurus Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, tak lupa mengingatkan pimpinan Muhammadiyah agar lebih memperhatikan umatnya dan mengurusi internal warga dan amal usaha Muhammadiyah. Kata Mashadi, itu lebih baik, ketimbang sibuk mencari muka kepada pemimpin-pemimpin Barat.

Urusan umat begitu besar, dan harusnya semua itu menjadi prioritas kerja pimpinan Muhammadiyah. Saran Mashadi itu perlu direnungkan dengan mendalam oleh pimpinan Muhammadiyah. Mereka sudah saatnya melakukan pembenahan total dan mendasar ke kampus-kampus Muhammadiyah, sekolah-sekolah Muhammadiyah, rumah-rumah sakit Muhammadiyah dan sebagainya. Jika semua itu berhasil dilakukan dengan baik oleh Prof. Dr. Din Syamsuddin dan kawan-kawan, maka sekitar 20-30 tahun lagi, Muhamadiyah akan menjadi kekuatan umat yang sangat signifikan sebagai gerakan dakwah dan gerakan budaya di Indonesia.

Pemimpin Muhammadiyah harus meninggalkan cara pandang yang terlalu pragmatis dan silau dengan prestasi-prestasi politik sesaat yang tidak memberikan perubahan yang mendasar terhadap masa depan mat Islam. Target-target politik jangka pendek jangan sampai mengorbankan urusan aqidah dan perjuangan jangka panjang dalam bidang dakwah yang lebih strategis bagi masa depan umat.
Untuk itu, tidak bisa tidak, pimpinan Muhammadiyah harus memperhatikan masalah aqidah dan ilmu. Disiplin dalam kedua harus harus mulai ditegakkan dengan kuat.

Perlu dibuat target, misalnya, sepuluh tahun lagi, tidak boleh ada sarjana lulusan pendidikan tinggi Muhammadiyah yang menjadi penghujat aqidah Islam atau tidak menjalankan shalat lima waktu. Kampus Muhammadiyah harus menjadi pusat pembinaan kader-kader intelektual atau ulama yang memiliki kualitas ilmu dan amal yang tinggi. Semua itu bisa dilaksanakan jika dimulai dari pucuk pimpinan terlebih dulu. Pemimpin Muhammadiyah harus menjadi teladan bagi umatnya, dalam bidang ilmu dan amal. Mereka nanti akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah, atas segala amanah yang diterima.

Karena itu, kasus Dawam Rahardjo ini menjadi batu ujian untuk pimpinan Muhammadiyah. Beranikah mereka mengambil keputusan yang tegas terhadap seorang anggota Muhammadiyah yang jelas-jelas menentang ajaran Islam dan menyudutkan umat Islam dalam berbagai kesempatan. Apalagi, setelah resmi diberhentikan d ari Majelis Ekonomi Muhammadiyah, sepak terjang Dawam Rahardjo semakin liar.

Di berbagai organisasi Islam, bahkan di berbagai lingkungan perguruan tinggi Islam, penegakan disiplin dalam soal aqidah dan pemikiran Islam ini tampak begitu lemah. Kekeliruan yang mendasar dalam bidang keilmuan sering dipuji-puji sebagai prestasi keilmuan.
Ini adalah bentuk kezaliman yang sangat nyata. Orang yang bukan ulama diagung-agungkan sebagai ulama besar. Cendekiawan yang keliru dalam pemikirannya dipuja-puji sebagai pemikir besar ata pembaru (mujaddid) Islam.

Pada 19 April 2006, saya diundang ke salah satu perguruan tinggi Islam di Bandung untuk menjadi pembicara dalam acara bedah buku saya ‘Hegemoni Kristren-Barat dalam Studi Islam di Perguruan Tinggi’. Di dalam forum, ada seorang mahasiswa yang menyatakan, bahwa ada dosennya yang mengatakan, al-Quran perlu dikritik. Ada lagi mahasiswa yang cerita, usai acara, bahwa ada dosennya (laki-laki) yang secara terang-terangan tidak melaksanakan shalat Jumat. Seorang dosen yang juga petinggi di kampus itu, malah menyatakan, bahwa di kampusnya memang tidak diajarkan aqidah Islam, tetapi hanya diajarkan Ilmu Kalam. Kita tentu heran, mengapa semua itu dibiarkan terjadi begitu lama ? Seolah-olah tidak ada masalah yang serius.

Pendidikan Tinggi Islam, sebagaimana dicita-citakan oleh umat Islam, seyogyanya dikelola oleh cendekiawan yang memahami dan mengamalkan Islam, sehingga diharapkan akan melahirkan sarjana-sarjana yang bermutu tinggi dan baik. Meskipun jumlah yang rusak, secara kuantitatif, tidak banyak, tetapi karena ‘penyakit’ itu dibiarkan saja, maka lama kelamaan akan menyebar dan merusak semua sistem yang ada.

Dr. Moh. Natsir pernah mengungkapkan, jika mau memadamkan api, lakukan ketika api itu masih kecil. Jika ada pemikiran yang dianggap baru dan menyimpang – seperti pernyataan bahwa al-Quran bukan Kitab Suci - maka secepatnya harus dilakukan klarifikasi, diuji secara ilmiah, dan dikonfrontasikan dengan para ilmuwan lain. Tidak boleh dibiarkan begitu saja. Jika ada dosen yang tidak shalat, maka harus segera disidang oleh senat guru besar dan disadarkan untuk bertobat. Jika tidak mau juga, maka seyogyanya diambil tindakan yang tegas. Meninggalkan shalat lima waktu adalah tindakan kejahatan dan dosa besar dalam pandangan Islam. Bukan hanya mencuri atau korupsi saja. Jadi, seyogyanya, satu organisasi, kampus, atau lembaga Islam, menerapkan disiplin organisasi dan pemikiran Islam ke dalam dulu, sebelum menerapkan atau memperjuangkannya kepada lembaga lain.

Sikap kritis dan tegas dalam pemikiran dan keilmuan harus ditegakkan, khususnya di kalangan ilmuwan.Adalah sangat berbahaya jika para ilmuwan sendiri kehilangan sikap kritis, dan sekedar memuja-muji seseorang tanpa sikap kritis yang memadai. Ini terjadi, misalnya, terhadap Nurcholish Madjid danHarun Nasution. Kedua ilmuwan ini sering dipuji-puji tanpa memberikan kritik yang memadai terhadap sejumlah pemikiran mereka yang keliru. Sebagai contoh, dalam sebuah buku berjudul “Teologi Islam Rasional”, banyak ilmuwan yang memberikan pujian yang berlebihan dan kurang kritis terhadap pemikiran Prof. Dr. Harun Nasution. Prof. Dr. Said Agil al-Munawwar, misalnya, menulis dalam buku ini: “Karena itu, beliau perlu diteladani oleh para intelektual maupun generasi berikutnya. Harun Nasution adalah sebagai salah seorang tokoh pembaru diantara sedikit tokoh yang ada, ia termasuk tokoh sentral dalam menyemaikan ide pembaruan bersama tokoh lainnya di Indonesia … Harun sangat tepat disebut pemancang perubahan dalam tradisi akademik di lingkungan perguruan tinggi Islam Indonesia. (Teologi Islam Rasional, 2005:xvi-xvii).”

Ada sejumlah pemikiran Harun Nasution yang sangat perlu dikritisi, sebelum dipuji secara berlebihan. Misalnya, dalam buku ini juga disebutkan pemikiran Harun Nasution, bahwa ajaran Islam yang bersifat dasardan absolut hanya ada empat, yaitu: (a) Tidak boleh ada dalam pemikiran Islam bahwa Allah tidak ada, (b)Tidak boleh ada dalam pemikiran Islam bahwa al-Quran bukan wahyu, (c) Tidak boleh ada kesimpulan dalampemikiran Islam bahwa Muhammad bukan Rasul Allah, (d) Tidak boleh ada kesimpulan bahwa Hari Akhir tidak ada. Sedangkan ajaran Islam lainnya bersifat pengembangan. (Ibid, hal. 65).

Benarkah ajaran Islam yang dasar dan absolut hanya empat hal itu? Bagaimana jika ada yang menyatakan bahwa ada nabi lagi setelah Nabi Muhammad? Bukankah iman kepada Malaikat dan iman kepada taqdir Allah juga termasuk ajaran pokok dalam Islam?
Pemikiran Harun seperti itu jelas keliru dan terlalu mudah untuk dikritisi. Kekeliruan Harun lainnya, misalnya, dalam kategorisasi agama-agama, seperti ditulisnya dalam buku “Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya”. Menurut Harun, jenis agama monoteisme (diistilahkan juga dengan ‘agama Tauhid’) adalah Islam, Yahudi, Kristen, dan Hindu. Agama Islam, Yahudi, dan Kristen, adalah satu rumpun. Sedangkan agama Hindu bukan satu rumpun. Namun, Islam dan Yahudi adalah agama monoteis yang murni, sedangkan Kristen tidak murni monoteis lagi.

Pemikiran Harun tersebut jelas keliru. Tetapi, karena para dosen agama dan petinggi Departemen Agama kurang peduli dengan masalah ini, maka puluhan tahun, kekeliruan itu tetap dibiarkan. Hingga kini, sudah 30 tahun lebih, buku Harun Nasution tetap menjadi buku wajib di kampus-kampus UIN/IAIN/STAIN dan PTIS di Indonesia. Kita berharap, sikap kritis dan semangat keilmuan Islam yang tinggi segera dapat ditumbuhkan di lingkungan perguruan dan organisasi Islam, sehingga kekeliruan ilmu tidak semakin bertambah parah. Amin. (Bukittinggi, 5 Mei 2006/hidayatullah.com).

Catatan Akhir Pekan (CAP) Adian Husaini merupakan kerjasam antara Radio Dakta 107 FM dan www.hidayatullah.com

Tuesday, May 16, 2006

Islam Syariat Porno?... Astagfirullah....

Oleh: Muchib Aman Aly *)

Syariat porno? judul ini rasanya agak menyeramkan. Tapi tengoklah, ketika ribut-ibut soal RUU APP-- yang kini rupanya bergeser dari isu yang sebenarnya. Terlepas dari apakah semua pasal-pasal yang diperdebatkan sudah 100% mencerminkan syari'at Islam atau tidak-- perdebatan kini sudah bergeser dari yang seharusnya ada dalam ruang politik, menjadi isu lama tentang pro kontra syari'at Islam dalam Negara. Harian Duta edisi Ahad 16-April 2006, memuat wawancara Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dengan aktifis Jaringan Islam Liberal yang dipublikasikan dalam situs resminya, dengan memberi judul "Gus Dur: Jangan Negeri Ini Bikin Aturan Berdasar Islam Saja".

Diantara petikan wawancara tersebut berbunyi:
JIL: Kalau syariat Islam diterapkan di Indonesia secara penuh, bagaimana kira-kira nasib masyarakat non-muslim?
Gus Dur: Ya itulah… Kita tidak bisa menerapkan syariat Islam di Indonesia kalau bertentangan dengan UUD 45.

Dan pihak yang berhak menetapkan aturan ini adalah Mahkamah Agung. Selanjutnya perkataan menjurus pada penghinaan kitab suci al-Qur'an yang tidak sepantasnya keluar dari tokoh Islam sekaliber Gus Dur. Berikut petikannya:
JIL: Gus, ada yang bilang kalau kelompok-kelompok penentang RUU APP ini bukan kelompok Islam, karena katanya kelompok ini memiliki kitab suci yang porno?
Gus Dur: Sebaliknya menurut saya. Kitab suci yang paling porno di dunia adalah Al-Qur’an, ha-ha-ha… (tertawa terkekeh-kekeh).
JIL: Maksudnya?
Gus Dur: Loh, jelas kelihatan sekali. Di Al-Qur’an itu ada ayat tentang menyusui anak dua tahun berturut-turut. Cari dalam Injil kalau ada ayat seperti itu. Namanya menyusui, ya mengeluarkan tetek kan?! Cabul dong ini. Banyaklah contoh lain, ha-ha-ha…

Selanjutnya, Gus Dur juga sempat mengatakan, "Saya juga heran, mengapa aurat selalu identik dengan perempuan. Itu tidak benar. Katanya, perempuan bisa merangsang syahwat, karena itu tidak boleh dekat-dekat, tidak patut salaman. Wah… saya tiap pagi selalu kedatangan tamu. Kadang-kadang gadis-gadis dan ibu-ibu. Itu bisa sampai dua bis. Mereka semua salaman dengan saya. Masa saya langsung terangsang dan ingin ngawinin mereka semua?! Ha-ha-ha...

Rupanya, para penganut paham sekuler dan liberal curiga –-atau ketakutan-- RUU APP ini akan menjadi pintu gerbang untuk memasuki pemberlakuan syari'at Islam dinegeri yang mayoritas Muslim ini.

Berangkat dari isu inilah tulisan ini saya buat.

Manusia Sekuler Ketika rame-ramenya pembicaraan tentang goyang ngebor Inul, dalam sebuah buku berjudul "Mengebor Kemunafikan", Ulil Abshar Abdallah menulis: "Agama tidak bisa "seenak udelnya" sendiri masuk ke dalam bidang-bidang itu (kesenian dan kebebasan berekspresi) dan memaksakan sendiri standarnya kepada masyaraka…agama hendaknya tahu batas-batasnya."

Pernyataan itu mewakili pendapat kaum sekuler dan liberal. Begitulah pandangan khas kaum sekuler yang tidak mau terikat dengan aturan agama. Maksiat bukanlah suatau masalah yang perlu dipersoalkan. Asal kemaksiatan membawa manfaat dan disepakati oleh umum. Maka ketika ribut-ribut soal RUU APP, kaum sekuler angkat bicara dengan lantang menolak tegas. Mulai dari tokoh yang paling muda sampai yang sudah udzur, dari preman, artis, pekerja wanita dan industri yang terusik dengan UU APP, aktivis, sampai yang diyakini sebagai kiyai dan "wali", bersatu menolak dengan argumen masing-masing. (Secara kasat mata , meskipun sulit dibuktikan, orang yang mau berpikir dapat melihat ada apa dibalik penolakan ini. Apalagi kalau bukan soal "uang setoran dan asap dapur yang harus selalu mengepul").

Sebagaimana diketahui bersama, kata sekular (secular) berasal dari bahasa latin saeculum yang berarti zaman sekarang. Menurut Harvey Cox (ahli teologi Kristen dari Harvard), sekularisasi mengimplikasikan proses sejarah. Masyarakat perlu dibebaskan dari kontrol agama. Dunia menurut Cox, perlu dikosongkan dari nilai-nilai rohani dan agama. Maka sistem manusia sekuler harus dikosongkan dari nilai-nilai agama.

Karena prespektif seseorang dipengaruhi oleh faktor sosial dan budaya, maka tidak ada seorangpun yang berhak memaksakan sistem nilainya kepada orang lain. Konsep sekularisasi dalam politik mengharuskan bersih dari unsur-unsur agama. Oleh karena itu peran agama harus disingkirkan jauh-jauh dari institusi politik. Hal ini menjadi syarat untuk melakukan perubahan politik dan sosial. Segala macam kaitan antara kuasa politik dan agama dalam masyarakat apapun tidak boleh berlaku, karena dalam masyarakat sekuler, tidak seorangpun dapat memerintah atas otoritas "kuasa suci".

Secara epistemologis, paham sekuler jauh berseberangan dengan epistemologi Islam. Jika Islam menuntut pasrah diri kepada tuannya, paham sekuler menuntut tidak adanya otoritas "kuasa suci" kepada manusia. Jadi, intinya sekularisasi adalah perkembangan yang membebaskan (liberal). Secara sederhana dapat diartikan pemisahan agama dari kehidupan yang dengan sendirinya akan melahirkan pemisahan agama dari negara dan politik. Bahkan menurut Ulil Abshar, "Islam liberal bisa menerima bentuk Negara sekuler…sebab negara sekuler bisa menampung energi kesalehan dan energi kemaksiatan sekaligus". (Tempo, 19-25 November 2001)

Kaum sekuler percaya, bahwa hukum Islam yang terkandung didalam Al-Qur'an dan dielaborasi oleh para ahli fiqh sudah tidak relevan dan ketinggalan zaman. Hukum Islam dianggap telah gagal dalam menciptakan tatanan kehidupan manusia yang ideal. Runtuhnya kekhalifahan membuktikan kebenaran anggapan itu. Bila suatu hukum sudah tidak dapat lagi menciptakan kemaslahatan manusia, maka sudah selayaknya ditinggalkan dan diganti dengan hukum yang lain yang dapat merealisasikan tujuan tadi.

Kerangka berpikir mereka seperti itu, sejauh ini dibangun atas dua argumen.

Pertama, bahwa Al-Qur'an adalah respon spontan terhadap kondisi masyarakat ketika itu. Al-Qur'an diturunkan kepada Rasulullah SAW ditengah semerawutnya tatanan kehidupan masyarakat ketika itu. Ditengah sistem yang sedemikian rupa, kehidupan tidak lagi berharga. Perbudakan merajalela, perempuan dijadikan sebagai barang mainan dan para kapitalis berkuasa, sementara kaum lemah terus menderita. Al-Qur'an turun untuk menguraikan semua kekusutan itu.

Nasr Hamid Abu Zaid, tokoh senior liberal berkata: "Al-Qur'an adalah produk budaya (muntaj tsaqofi)". Artinya, hukum-hukum yang termuat dalam Al-Qur'an penuh dengan nuansa tatanan sosial, budaya, ekonomi dan politik masyarakat Arab abad ketujuh. Oleh sebab itu bukanlah tindakan bijak untuk mengadopsi hukum-hukum yang ditetapkan dalam Al-Qur'an tanpa memandang perubahan sosial budaya yang terjadi.

Di harian Kompas, Senin 18 November 2002, dalam artikel yang berjudul "Menyegarkan Kembali Pemahaman Islam", Ulil menulis : "Kita harus bisa membedakan mana ajaran Islam yang merupakan pengaruh kultur Arab dan mana yang tidak ". Selanjutnya pada dua alinea berikutnya: "Aspek-aspek Islam yang merupakan cerminan kebudayaan Arab misalnya, tidak usah diikuti. Contoh soal jilbab, potong tangan, qishash, rajam, jenggot, jubah, tidak wajib diikuti, karena hanya ekspresi lokal partikular Islam di Arab". Pada bagian lain dia menulis: "Larangan kawin beda agama, dalam hal ini perempuan Muslimah dan lelaki non Muslim, sudah tidak relevan lagi ".

Kedua, bahwa tujuan ditetapkannya hukum Islam atau lainnya, itu bukan sekedar untuk memenuhi formal legalistiknya saja, tetapi lebih dari itu untuk menciptakan kemaslahatan umat manusia. Akan tetapi, lanjutnya, maslahat itu sendiri dapat berubah sesuai dengan peredaran waktu dan tempat. Apa yang dianggap baik hari ini, belum tentu baik pada masa lalu atau masa yang akan datang. Apa yang baik ditempat ini belum tentu dapat diterima ditempat lain. Jadi apa yang dianggap baik pada masyarakat Arab abad ketujuh, belum tentu maslahat bagi masyarakat hari ini. Misalnya hukum potong tangan dan rajam bagi pelaku zina.
Almarhum Nurcholis Majjid pernah mengatakan, "Kedua hukum ini (potong tangan dan Rajam) sangat sesuai untuk dilaksanakan pada saat itu mengingat lingkungan dan tabi'at masyarakat Arab yang kasar dan ganas ketika itu." Dalam kondisi ini, sudah tentu hukuman seperti itu sangat tidak pantas dan tidak layak diterapkan". Yang paling akhir mereka menggunakan standar barat dengan "kitab sucinya" yang bernama HAM. Potong tangan, qishash, rajam dianggap kejahatan HAM, kejam dan brutal tidak sesuai dengan norma maysrakat hari ini.

Islam = Syari'at, Allah SWT berfirman:"Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam".[QS:Al-Anbiya':107]. Rasulullah SAW diutus oleh Allah dengan membawa syari'at Islam untuk memberi petunjuk jalan kebenaran. Rasulullah SAW diutus oleh Allah SWT kepada seluruh alam semesta melampaui dimensi ruang dan waktu. Al-Qur'an sebagai pegangan hidup setiap muslim melintasi batas sosial dan budaya. Rasulullah SAW mendapat otoritas penuh dari Allah SWT untuk menjelaskan al-Qur'an kepada umatnya untuk kemudian diamalkan. Al-Qur'an hadir untuk mengangkat jati diri manusia yang telah terhinakan. Al-Qur'an membebaskan manusia dari penindasan dan kesengsaraan dan menciptakan sebuah masayarakat yang adil (al-adalah), egaliter (musawah), merdeka (hurriyah), serta damai dan rukun (al-salam wa al-shalah).

Dalam konteks inilah Allah SWT melalui Al-Qur'an menetapkan hukum riba haram sementara jual beli halal, poligami halal tetapi "gonta-ganti pasangan" haram, mengumbar aurat haram dan menutup aurat wajib, hudud diberlakukan kepada tindak kejahatan tertentu dan seterusnya. Secara bahasa, syari'at berarti jalan menuju sumber air. Dalam terminologi Islam, syari'at adalah totalitas ajaran Islam yang diturunkan Allah SWT kepada RasulNya Muhammad SAW tentang akidah, moral, dan aspek praktikal (muamalat) kehidupan sehari-hari.

Ibnu Athir mendefinisikan syari'at sebagai ketentuan agama yang diwajibkan Allah SWT atas hambaNya. Jadi, syari'at adalah agama Islam dan Islam adalah syari'at. Akidah Islam tidak dapat dipisahkan dengan hukum-hukum yang diterapkan. Seorang muslim yang sejati adalah yang beriman dan mengamalkan secara penuh hukum-hukum Allah SWT.

Sebagai hamba Allah SWT, manusia tidak memiliki kedaulatan atas dirinya sendiri. Kedaulatan sepenuhya milik Allah SWT. Sebab Dialah Yang Menciptakan, Menghidupkan, Memberi rezeki, Memberi kesehatan dan Yang Mematikan. Atas kedaulatan itulah sebagai hamba tidak punya pilihan lain selain tunduk, pasrah dan berserah diri.

Itulah makna Islam yaitu berserah diri (kepada-Nya) dan pengamalnya disebut Muslim (yang berserah diri).Allah SWT berfirman:"Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu sekalian ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syetan. Sesungguhnya syetan itu musuh yang nyata bagimu".[QS:Al-Baqarah:208].

DR.Wahbah al-Zuhaily pernang mengatakan, "Islam tidak dapat dipisah-pisahkan menjadi beberapa bagian. Maka barang siapa yang beriman, wajib baginya mengambil secara keseluruhan. Tidak bisa di hanya memilih yang dia suka dan membuang yang tidak sesuai dengan kemauan hatinya. Karena Allah SWT telah memerintahkan hambanya untuk mengikuti semua ajaranNya dan menerapkan seluruh aturan-aturan yang telah dibuatNya, yang halal dan haram. Yang demikian itu adalah dalil atas keimanan seseorang. Sedangkan memilih selain ajaran ini berarti mengikuti langkah-langkah syetan.

Allah SWT berfirman:"Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir". [QS:Al-maidah:44]. Di ayat lain juga disebutkan sebagai penjelasan bila pemisahan syari'at dari satu ruang kehidupan berarti pengingkaran terhadap Islam itu sendiri. "Apakah kamu beriman kepada sebahagian Al Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebahagian yang lain?".[QS:Al-Baqarah:85] Juga sebagaimana terdapat dalam [QS:Al-Ahzab:36]. "Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata".

Menurut riwayat turunnya ayat ini sebagaimana yang telah diriwayatkan oleh Al-Thabrani, ayat ini turun berkaitan dengan penolakan Zainab terhadap lamaran Rasulullah SAW untuk Zaid, budak yang menjadi anak angkatnya. Penolakan itu mendapat reaksi keras dengan turunnya ayat ini. Penolakan perintah Allah SWT dan RasulNya sekecil apapun, adalah kesesatan yang nyata. Pertimbangan nafsu dan akal harus tunduk kepada kehendakNya.

Imam Asy'ari, tokoh penting dalam Ahulussunnah wal Jama'ah berpendapat, akal sebagai anugerah Allah SWT tidak sanggup untuk mengetahui baik dan buruk kecuali ada petunjuk dari Allah SWT. Sementara Imam al-Maturidi, tokoh lain dalam Ahlussunnah wal Jama'ah berpendapat, meskipun akal sesekali dapat mengetahui perbuatan baik dan buruk, akan tetapi tidak semua perbuatan manusia pasti sesuai dengan jangkauan akal untuk menilai baik dan buruknya. Dalam keadaan seperti ini, maka baik dan buruk hanya dapat diketahui melalui naql atau nash.Seluruh kandungan syari'at yang selalu membawa kemaslahatan bagi manusia, tidak selalu dapat ditangkap oleh akal.

Maka jika wahyu telah memberi aturan, tidak ada ruang untuk membantah, menolak, atau memberi tafsir berdasar kemauan hawa nafsu.Karena syariat itu adalah Islam sendiri, maka, tidak ada kompromi, diskusi, tawar-menawar atau musyawarah berdasar suara terbanyak terhadap urusan-urusan yang telah jelas diatur oleh Allah SWT. Lantas, mengapa mereka masih mengutak-atiknya?

Wallohul muwaffiq ila aqwamit thoriq amin.

*) Penulis adalah anggota Rabithatul Ma’ahid Islamiyah (RMI), Cabang Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur

Thursday, May 11, 2006

The Oprah Winfrey Show : Islam.. Benarkah Teroris???

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Bismillahir Rahmanir Rahim,
Allaahu akbar!!! Mohon maaf bila kurang berkenan ..bacaan ini agak panjang ...
Minggu/Ahad (07/05) lalu.saya baru saja dibuat terpana dengan salah satu episode talk show paling laris di dunia,yaitu The Oprah Winfrey Show. Dalam episode yang ditayangkan siang itu, fokus pembicaraan adalahtentang diskriminasi rasialis terhadap umat Islam.
Ceritanya, selama 30 haripenuh, seorang lelaki dari AS yang apriori terhadap Islam diajaktinggal bersama sebuah keluarga Muslim dan bahkan disuruh 'menyamar' sebagai seorang Muslim, lengkap dengan janggut dan pakaian gamis panjangseperti yang dipakai oleh orang-orang Arab. Salah satu misinya adalahmengenali kehidupan seorang Muslim yang sebenarnya dan merasakan sendiribagaimana rasanya menjadi seorang Muslim yang sering menerima diskriminasi olehorang lain di AS.
Singkat kata, ia merasakan betul bagaimana pahitnya menjadi seorang Muslim yang dicurigai hanya lantaran janggut dan baju gamis, padahal semua tuduhan itu sama sekali tanpa bukti. Ia telah berkeliling kota dengan penampilan seperti itu, dan respon instan yang diberikan orang-orang terhadapnya sangat menyakitkan. Bahkan sebagian besar warga AS yang diajaknya bicara secara terang-terangan menolak untuk tidak mendiskriminasikan umatIslam karena mereka yakin betul bahwa semua Muslim adalah teroris.
Di sisi lain, 30 hari yang dihabiskannya bersama sebuah keluarga Muslim benar-benar menunjukkan sebaliknya. Ia merasa bahwa keluarga itu sangat harmonis, dan meskipun banyak kebiasaan yang tidak dipahaminya, namun ia mengakui bahwa banyak masalah bisa terpecahkan dengan ajaran Islam. Salah satu bagian yang paling menarik adalah ketika lelaki itu duduk dan mengobrol bersama istri sang tuan rumah berdua di sebuah ruangan. Kemudian sang tuan rumah datang dan mengatakan bahwa dalam Islam dijelaskan bahwa ketika dua orang lawan jenis yang bukan muhrim dan bukan suami istri berada dalam satu ruangan, maka akan ada pihak ketiga bersama mereka, yaitu syetan.
Hal pertama yang dipikirkan oleh sang lelaki non-Muslim tersebut adalah bahwa prinsip ini benar-benar gila. Tapi dihadapan Oprah dan semua penonton di studio saat itu, akhirnya ia mengakui bahwa prinsip hubungan antar lawan jenis dalam Islam seperti demikian itu sepertinya benar-benar bisa mengakhiri banyak masalah yang terjadi dalam pergaulan di AS yang serba bebas. Pencabulan, perzinaan, penyimpangan seksual, perselingkuhan, sampai penyebaran HIV/AIDS pun bisa dicegah dengan cara ini, lebih efektif daripada cara apapun... dan saya pun terpana dengan mulut terbuka lebar mendengar pengakuannya.
Saya tidak pernah menyangka seorang non-Muslim akan dengan begitu beraninya mengakui kebenaran Islam di hadapan begitu banyak kamera televisi. Dan walaupun saya mengakui keberanian Oprah dalam mengangkat tema-temayang kontroversial, saya tetap terpana melihat bagaimana ia berani menggiring acara talkshow tersebut dengan cara yang amat objektif.
Maka sekarang jelaslah tugas kita semua. Anda bisa melihat sendiri betapa buruknya citra Islam di mata banyak orang. Oprah telah membuka jalan bagi syiar Islam, yaitu dengan membuktikan bahwa keteladanan akan menghancurkan semua asumsi yang salah. Kalau mereka tidak mau percaya pada kata-kata, maka buktikanlah dengan perbuatan! Buktikanlah bahwa umat Islam bukanteroris! Kita harus membuktikan bahwa kita adalah sebenar-benarnya umat terbaik (khairu ummah) yang mampu memberikan solusi bagi seisi bumi. Kita harus menjadi bagian dari solusi, bukan justru menjadi beban.
Dan kita memang mampu memberikan solusi, asalkan kita terus berpegangpada Al-Qur'an dan Al-Hadits. Tidak ada petunjuk yang lebih jernih daripada keduanya. Sesungguhnya kebenaran adalah kebenaran. Tidak peduli ras-manapun, bangsa apa pun, atau bagaimana pun keadaannya, kebenaran akan selalu diterima sebagai kebenaran. Kalau mereka menolak, mungkin karena mereka belum melihat buktinya. Tugas kita sekarang adalah memberi pembuktian!
Wabilahi Taufik Wal Hidayah, Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
Sigit Setiawan

Monday, May 01, 2006

Forum Kebebasan... Astagfirullah

Hari Rabu, 26 April 2006 lalu, tanpa sengaja saya membaca sebuah artikel dalam milis yang isinya cukup mengejutkan saya, sebagai berikut:

Telah di buat
Forum kebebasan
Untuk mereka yang anti campur tangan pemerintah dalam ekonomi dan kehidupan pribadi.
Siapa anti RUU APP? Suarakan opini anda. Di mana musti demo? Kontak kontak orang sealiran? Kelompok Feminist pro kebebasan mana yang musti kita dukung?
Kumpul kumpul satukan pendapat dan strategy
Di
http://ForumKebebasan.com
Jadikan Indonesia Negara bebas sebebas bebasnya.
Sekali merdeka tetap merdeka!
Bxxxx

NB: Forumnya baru, tolong kasih tau yang bikin kalo kalo ada nasihat :D

Astagfirullah.....
Hati saya langsung tersentak... betapa derasnya pemikiran sekuler barat masuk ketengah-tengah kita, memaksakan ide-ide yang jelas-jelas bertentangan dengan fitrahnya sebagai manusia.... setelah mempertimbangkan masak-masak, memilih kalimat yang tepat, akhirnya... saya beri tanggapan kiriman email tersebut, dengan harapan... informasi itu tidak mengalir bebas tanpa ada proses perlawanan dari pemikiran tersebut, berikut tanggapan saya:

Forum Kebebasan....

Namanya aja forum kebebasan.... berarti bebas ikut... bebas juga engga'ikut...
bebas kasih komentar ..bebas juga ga' kasih komentar...
bebas Anti RUU APP... bebas juga ga' anti RUU APP...
mau orang se-aliran atau ga' se-aliran ya bebas-bebas saja....
Mau ngumpul atau ga' ya bebas-bebas saja

Lha... koq masih dipilih kelompok Feminist mana yang musti didukung...?
Lha koq musti kumpul-kumpul satuin pendapat dan strategy...?
Trus... pengen jadi-in negara Indonesia sebebas-bebasnya... kenapa ga sebaliknya... atau terserah (bebas-red) mau ikut aturan atau ga'...
Wong kita (maaf) buang air kecil aja bisa bebas (gratis) atau ga' sama sekali (karena ada Paspampres yang jaga pintu, misalkan)

Hmmmm.... pikiran bebas saya koq jadi ga' bebas, yaa...Sebebas bebasnya saya berfikir.... koq ya masih ada ketidak bebasan...
Kalau saja saya bebas... memimpikan Indonesia negara sebebas-bebasnya...Saya bebas memiliki apapun.... milik orang lain adalah milik saya juga...
Pun demikian saya bebas kalau milik saya tidak boleh dimiliki orang lain... hehehe.... wong namanya juga bebas toh....
Kalau saja ada Indonesia bebas seperti ini... Bapak/Ibu/Sdr/Sdri...bebas koq bergabung....

Tapi, apa iya.... ada???

Yang realitas aja Mas.... dimilis ini aja ada moderator, ada member... ada atasan ada bawahan...
Kalau semuanya bebas jadi moderator.. ga' yang mau diatur.. maunya ngatur..
Ga' ada yang mau placement ke media... maunya ngem-plan aja
Dialam bebas saja... tidak ada kebebasan, sebebas-bebasnya....

Ini maaf-maaf lagi yah... untuk urusan kecil saja (buang angin),..Kita bisa ga' bebas koq... karena saat itu kita diruang meeting, duduk disebelah client, yang lagi terkagum-kagum mendengar ide dan gagasan kita... yang seandainya kita bebas mengeluarkan hajat kita.... maka client bisa membebaskan kita dari kesempatan ikut pitching tersebut...hehehe maksa bener ngasih contohnya

Wuiiihh....
Ternyata mau bebas tetap saja ga' bisa.... karena kita berada dalam dunia yang ada batasnya....
Cuma sekedar saran bebas.... bebas diterima bebas juga tidak...Mbo' ya'o kalo mau kirim email itu disesuaikan dengan forumnya...Karena ada yang bisa dengan bebas menerima ada juga yang tidak


Tapi saya yakin anda termasuk orang bebas koq...Jadi anda bebas menerima pendapat saya atau tidak...

Salam komentar bebas
Dedyyangbebasdalamketerbatasan

MENCEGAH UPAYA SEKULARISASI PANCASILA

Oleh: K.H Ma'ruf Amin Maklumat ke-Indonesia-an yang digagas oleh sejumlah orang dalam simposium nasional di Fisip UI yang lalu, dengan ...