Ads

Monday, May 29, 2006

Tifatul Sembiring: "Jangan Timbulkan Masalah Sosial Baru"

PK-Sejahtera Online: Kondisi korban gempa bumi di Bantul kian mengkhawatirkan. Empat orang kader PKS dipastikan meninggal dunia. Satu orang kader akhwat dinyatakan hilang belum diketahui keberadaan dan kondisinya. Tiga belas orang kader luka serius. Ratusan rumah kader turut hancur berat maupun ringan. Minimnya bantuan tenda dan penanganan medis membuat Posko P2BPKS Bantul penuh sesak oleh pengungsi yang luka-luka maupun yang menyelematkan diri dan keluarganya. Rumah tempat tinggal di Bantul hampir 90% rata dengan tanah. Hujan terus saja mengguyur Jogja sejak sore kemarin. Gempa susulan yang terjadi membuat suasana semakin mencekam.

Semua rumah sakit di Jogja tak mampu lagi menampung korban yang mencapai angka 17.387 jiwa. Di RSI Klaten, RS Bathesda, RS PKU Muhammadiyah dan semua RS yang ada para korban dirawat di lorong, halaman dan tempat parkir dan tidak semuanya terlindung dari panas dan hujan. Sementara itu korban tewas di DIY saja sudah mencapai angka 2735, sedangkan di Klaten dan Boyolali sudah mencapai angka 700 orang. Warga yang selamat mencoba bertahan dengan mendirikan tenda seadanya dan mengetuk hati siapapun yang lewat untuk memberikan bantuannya sepanjang jalan.

Meskipun relawan PKS terus berdatangan dari berbagai daerah dan langsung bekerja di Bantul, namun bantuan masih dirasakan belum mencukupi. Telepon genggam Ahmad Sumianto, Ketua DPW PKS DIY terus berdering mengabarkan kondisi kader dan masyarakat yang membutuhkan bantuan dari pelosok-pelosok Jogjakarta yang porak poranda.

"Jangan sampai timbul masalah sosial baru" Tifatul Sembiring mewanti-wanti para pengurus dan relawan di sela-sela kunjungan kerjanya ke Kecamatan Bambang Lipuro kabupaten Bantul, 28/5. Beliau menyerukan agar warga yang masih terlantar segera diberi tempat bernaung sementara. "Minimal terpal plastik dan selimut. Dapur umum harus segera digerakkan", lanjutnya.

Tifatul yang melakukan kunjungan kerja bersama Ketua MPR Hidayat Nurwahid ke Klaten dan Jogja itu terlihat sangat prihatin. Warga yang merasa mengenalnya karena pernah melihat di televisi bergegas menyalaminya. Tak jarang dia merogoh dompetnya sendiri untuk menyantuni warga yang masih bertahan di dekat reruntuhan rumahnya. "Pemerintah dan ormas-ormas harus menunjukkan kesungguhannya. Lupakan dulu perseteruan yang ada. Aparat tentara dan polisi harus segera turun tangan sebagaimana di Aceh", seru Tifatul.

Sementara itu Hidayat Nurwahid menyerukan para relawan Kepanduan agar terus bekerja keras dan terus berkoordinasi dengan Satkorlak. "Saya termasuk salah satu korban bencana ini juga. Rumah kelahiran saya di Prambanan hancur. Kakak ibu saya meninggal. Namun saya harap tidak memprioriaskan kondisi keluarga saya di Prambanan. "Utamakan menangani warga lainnya yang lebih membutuhkan", pintanya.

Bantuan dari seluruh masyarakat sangat ditunggu di Bantul dan sekitarnya. Berhubung nomor rekening lembaga masih diurus, bantuan dapat disalurkan melalui Nomor rekening darurat Posko P2B-PKS Jogjakarta Jawa Tengah:
BCA Yogya a.n Ekantini Puji Basuki no. 4560666131
Bank Mandiri Yogya a.n Muchammad Maskuri no. 137-00-0485841-7


Sementara bantuan berupa barang yang sangat dibutuhkan adalah sembako, makanan siap saji, obat-obatan, dan tenda. bantuan dapat disalurkan melalui kantor PKS terdekat.

Agar memudahkan penyaluran, bantuan diwujudkan dalam bentuk uang. bantuan berupa barang hanya diprioritaskan dari DIY, Jateng dan Jatim. Di luar ketiga propinsi tersebut bantuan barang dikhawatirkan tidak dapat tersalur segera karena masalah pergudangan dan transportasi.

Pengirim: Alfa
Update: 29/05/2006

No comments:

MENCEGAH UPAYA SEKULARISASI PANCASILA

Oleh: K.H Ma'ruf Amin Maklumat ke-Indonesia-an yang digagas oleh sejumlah orang dalam simposium nasional di Fisip UI yang lalu, dengan ...