Yogyakarta, Kompas - Ratusan ribu penduduk Bantul, DI Yogyakarta, kehilangan tempat tinggal layak huni pascagempa Sabtu (27/5) lalu. Diperkirakan dalam setahun ini mereka akan tinggal di barak atau tenda karena pembangunan infrastruktur dan rumah permanen untuk warga belum bisa dilakukan saat ini. Padahal, banyak pengungsi mengatakan mereka tak ingin berlama-lama hidup di tenda pengungsian.
Jumlah rumah yang harus dibangun bagi warga diprediksi lebih dari 40.000 unit. Bupati Bantul Idham Samawi, Minggu, menjelaskan jumlah kepala keluarga di Bantul mencapai 230.000 dan jumlah penduduk 809.844 jiwa.
Di beberapa kecamatan, seperti Jetis, jumlah rumah rusak akibat gempa hari Sabtu mencapai 70 persen, Imogiri 50 persen, dan Bambanglipuro 50 persen.
"Jumlah rumah di Bantul diperkirakan ada 230.000 sesuai dengan jumlah kepala keluarga. Kalau yang roboh ada 20 persen saja, tentu ada sekitar 40.000 rumah yang harus dibangun," ujar Idham.
Kini warga yang mengungsi hanya memanfaatkan tenda seadanya yang tidak tahan air dan tanpa alas. Saat hujan turun di malam hari seperti yang terjadi dua malam terakhir, pengungsi sama sekali tidak bisa tidur karena tenda mereka kebanjiran. Sebagian bahkan basah karena tenda mereka hanya menggunakan karung gandum dan mudah roboh tertiup angin. Oleh karena itu, mereka berharap tidak berlama-lama tinggal di tenda darurat.
"Saya sudah tidak punya apa-apa. Rumah dan barang-barang saya hancur. Saya tidak tahu lagi bagaimana saya bisa membangun rumah kembali," kata Purwono yang mengungsi di Kompleks Gereja Ganjuran.
Hingga kemarin sebagian besar warga Bantul, juga daerah lain di Sleman, lebih memilih tinggal di tenda-tenda darurat yang mereka buat sendiri dari plastik alakadarnya. Mereka mengaku takut dan khawatir akan adanya gempa susulan.
Kepala Sub-Bidang Observasi Gempa Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) M Riyadi menjelaskan, sepanjang hari Minggu kemarin terjadi enam kali gempa susulan berkekuatan 4 skala Richter yang getarannya dapat dirasakan. Meski demikian, gempa susulan itu tidak sampai merusakkan bangunan.
Kolom ini berisikan artikel-artikel dari berbagai sumber, yang Insya Allah bermanfaat bagi kita semua. Jika ada pihak-pihak yang merasa keberatan artikelnya dimuat dalam kolom ini, akan segera kami hapus. Namun sebaliknya, anda dipersilahkan meng-copy dan/atau menyebar-luas-kan informasi dalam kolom ini. Semoga Hari Ini Anda Bisa Bermanfaat Bagi Diri Anda Sendiri dan Bagi Orang Disekitar Anda. Insya Allah
Ads
Monday, May 29, 2006
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
MENCEGAH UPAYA SEKULARISASI PANCASILA
Oleh: K.H Ma'ruf Amin Maklumat ke-Indonesia-an yang digagas oleh sejumlah orang dalam simposium nasional di Fisip UI yang lalu, dengan ...
-
BEIJING - Tang Shuquan merupakan pria berkacamata dengan wajah yang normal. Namun pria itu sanggup melipat wajahnya hingga hidung Tang...
-
JIL (Jaringan Islam Liberal) kembali tertangkap basah melakukan penipuan terhadap umat Islam. Ceritanya dimulai ketika saya me- reply koment...
No comments:
Post a Comment