Foto: Dua orang lansia menunggu sumbangan suka rela di ruas jalan desa Plembangan, Bantul,29/5 ( Darmawan)
Selasa, 30 Mei 2006 10:19:00
Bogor-RoL-- Poliklinik Institut Pertanian Bogor (IPB) telah membawa obat-obatan diantaranya anti-biotik dan anti-inflamasi guna membantu penanganan korban bencana gempa bumi di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang dilaporkan kini korban tewas telah melampaui angka 5.000 jiwa.
Jurubicara IPB, drh Agus Lelana, SpMP, MSi di Bogor, Selasa menjelaskan, berdasarkan informasi Kepala Poliklinik IPB, dr Sri Budiarti dari lokasi bencana di Yogyakarta, tim medis dari Poliklinik IPB yang terdiri dari dua dokter dan dua perawat sudah bekerja dengan bantuan obat-obatan yang dibawa.
"Pada Selasa dinihari tadi, enam mahasiswa IPB yang menjadi relawan juga telah berangkat ke Yogyakarta," katanya. Agus Lelana juga menjelaskan bahwa kebijakan pimpinan IPB telah memutuskan bahwa mahasiswa IPB yang terkena bencana secara langsung di Yogyakarta akan dibebaskan biaya kuliah hingga selesai masa studinya.
Sebelumnya, Rektor IPB Prof Ahmad Ansori Mattjik, MSc mengemukakan bahwa sebagai wujud solidaritas IPB terhadap bencana alam di Yogyakarta dan Jawa Tengah (Jateng) mahasiswa IPB asal dua daerah tersebut, seperti halnya mahasiswa dari Aceh yang terkena bencana juga diberikan bantuan biaya studi hingga lulus.
"Pada dasarnya IPB bukan menggratiskan biaya kuliahnya namun, IPB akan mencarikan sumber-sumber dana untuk membiayai mereka," katanya. Bukan itu saja, dalam membantu korban bencana gempa, IPB juga telah memberangkatkan beberapa mahasiswa dan dokter. "IPB telah memberangkatkan dua orang dokter yaitu, dr Sri Budiarti dan dr Darwati serta dua orang perawat berikut dengan membawa obat-obatan yang cukup untuk 700 orang," katanya.
Sementara, terkait bantuan tanggap darurat di wilayah bencana, Wakil Rektor (WR) IV IPB Dr Ir Asep Saefuddin mengatakan untuk jangka pendek pada bulan pertama hingga keenam akan membangun instalasi air bersih dan rumah tinggal sementara.Sedangkan untuk jangka panjang, di atas bulan keenam, direncanakan akan membangun instalasi air bersih permanen, pembenahan tata ruang serta pembangunan pertanian dalam arti luas.
"Untuk melakukan itu, IPB akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan daerah terkait," katanya. Mengenai jumlah mahasiswa IPB yang terkena dampak gempa, perwakilan Organsisasi Mahasiswaa Daerah (Omda) Klaten, Anton Hadiwibowo mengatakan, terdapat 13 nama mahasiswa yang terkena dampa secara langsung dari 73 mahasiswa Klaten yang aktif sebagai mahasiswa IPB.
"Dari 13 mahasiswa yang terkena bencana terdapat nama Nurwidiyati salah seorang mahasiswa Fakultas Peternakan (Fapet) IPB Jurusan Nutrisi Ternak, angkatan 40. Kondisinya dikabarkan cukup buruk karena mengalami retak tulang belakang dan luka pada kepala," kata Anton.
Sedangkan, Fauzan salah seorang perwakilan dari Omda Yogyakarta melaporkan, untuk sementara, kurang lebih 20 orang mahasiswa IPB asal Yogyakarta yang tertimpa bencana. Dari 20 orang itu lima orang sudah berangkat ke Yogyakarta untuk melihat kondisi yang sebenarnya di sana.
"Kabar terakhir dari Yogyakarta ada keluarga dari Mahareni Septiana mahasiswa Fapet yang keluarganya belum dievakuasi dan masih tertimbun hingga saat ini," katanya. Untuk pengumpulan dana, Presiden Mahasiswa IPB, Zaenal Abidin mengatakan, telah mengumpulkan kurang lebih Rp10.800.000 hasil pengumpulan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Omda IPB.
"Selain dari BEM dan Omda kita juga telah mengumpulkan sekitar Rp6,5 juta pada kegiatan Deklarasi BEM se Bogor beberapa waktu lalu," katanya dan menambahkan bahwa bantuan tersebut akan diberikan kepada korban bencana alam melalui Omda-omda IPB bersangkutan. ant/fif
Bogor-RoL-- Poliklinik Institut Pertanian Bogor (IPB) telah membawa obat-obatan diantaranya anti-biotik dan anti-inflamasi guna membantu penanganan korban bencana gempa bumi di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang dilaporkan kini korban tewas telah melampaui angka 5.000 jiwa.
Jurubicara IPB, drh Agus Lelana, SpMP, MSi di Bogor, Selasa menjelaskan, berdasarkan informasi Kepala Poliklinik IPB, dr Sri Budiarti dari lokasi bencana di Yogyakarta, tim medis dari Poliklinik IPB yang terdiri dari dua dokter dan dua perawat sudah bekerja dengan bantuan obat-obatan yang dibawa.
"Pada Selasa dinihari tadi, enam mahasiswa IPB yang menjadi relawan juga telah berangkat ke Yogyakarta," katanya. Agus Lelana juga menjelaskan bahwa kebijakan pimpinan IPB telah memutuskan bahwa mahasiswa IPB yang terkena bencana secara langsung di Yogyakarta akan dibebaskan biaya kuliah hingga selesai masa studinya.
Sebelumnya, Rektor IPB Prof Ahmad Ansori Mattjik, MSc mengemukakan bahwa sebagai wujud solidaritas IPB terhadap bencana alam di Yogyakarta dan Jawa Tengah (Jateng) mahasiswa IPB asal dua daerah tersebut, seperti halnya mahasiswa dari Aceh yang terkena bencana juga diberikan bantuan biaya studi hingga lulus.
"Pada dasarnya IPB bukan menggratiskan biaya kuliahnya namun, IPB akan mencarikan sumber-sumber dana untuk membiayai mereka," katanya. Bukan itu saja, dalam membantu korban bencana gempa, IPB juga telah memberangkatkan beberapa mahasiswa dan dokter. "IPB telah memberangkatkan dua orang dokter yaitu, dr Sri Budiarti dan dr Darwati serta dua orang perawat berikut dengan membawa obat-obatan yang cukup untuk 700 orang," katanya.
Sementara, terkait bantuan tanggap darurat di wilayah bencana, Wakil Rektor (WR) IV IPB Dr Ir Asep Saefuddin mengatakan untuk jangka pendek pada bulan pertama hingga keenam akan membangun instalasi air bersih dan rumah tinggal sementara.Sedangkan untuk jangka panjang, di atas bulan keenam, direncanakan akan membangun instalasi air bersih permanen, pembenahan tata ruang serta pembangunan pertanian dalam arti luas.
"Untuk melakukan itu, IPB akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan daerah terkait," katanya. Mengenai jumlah mahasiswa IPB yang terkena dampak gempa, perwakilan Organsisasi Mahasiswaa Daerah (Omda) Klaten, Anton Hadiwibowo mengatakan, terdapat 13 nama mahasiswa yang terkena dampa secara langsung dari 73 mahasiswa Klaten yang aktif sebagai mahasiswa IPB.
"Dari 13 mahasiswa yang terkena bencana terdapat nama Nurwidiyati salah seorang mahasiswa Fakultas Peternakan (Fapet) IPB Jurusan Nutrisi Ternak, angkatan 40. Kondisinya dikabarkan cukup buruk karena mengalami retak tulang belakang dan luka pada kepala," kata Anton.
Sedangkan, Fauzan salah seorang perwakilan dari Omda Yogyakarta melaporkan, untuk sementara, kurang lebih 20 orang mahasiswa IPB asal Yogyakarta yang tertimpa bencana. Dari 20 orang itu lima orang sudah berangkat ke Yogyakarta untuk melihat kondisi yang sebenarnya di sana.
"Kabar terakhir dari Yogyakarta ada keluarga dari Mahareni Septiana mahasiswa Fapet yang keluarganya belum dievakuasi dan masih tertimbun hingga saat ini," katanya. Untuk pengumpulan dana, Presiden Mahasiswa IPB, Zaenal Abidin mengatakan, telah mengumpulkan kurang lebih Rp10.800.000 hasil pengumpulan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Omda IPB.
"Selain dari BEM dan Omda kita juga telah mengumpulkan sekitar Rp6,5 juta pada kegiatan Deklarasi BEM se Bogor beberapa waktu lalu," katanya dan menambahkan bahwa bantuan tersebut akan diberikan kepada korban bencana alam melalui Omda-omda IPB bersangkutan. ant/fif
No comments:
Post a Comment