Ads

Wednesday, May 31, 2006

JIL Tertangkap Basah-edit


Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarrakatuhu

Subhanallah.... Allah Swt telah mengingatkan saya melalui tulisan seorang sahabat, agar kita senantiasa tetap mengedepankan sifat berbaik sangka (husnudzon) terhadap siapapun dan sebaliknya menjauhi su'udzon.

Teman-teman, tanpa bermaksud menghakimi pihak lain... sekelumit tulisan seorang teman (maaf sampai saat ini, saya belum meminta ijin untuk mempublikasikannya dalam blog saya) mengenai JIL (Jaringan Islam Liberal) kembali tertangkap basah melakukan penipuan terhadap umat Islam, ini semoga bisa memberikan nuansa yang berbeda yang mungkin telah teman dapatkan dari sumber lain.

Akhirnya, saya hanya berharap... siapapun anda agar bisa melihat suatu permasalahan dengan lebih objektif, jujur, tidak menutup-nutupi kebenaran dari kebohongan dan senantiasa selalu menjaga diri, hati, lisan dan pikirannya.

Bukankah Allah Swt telah mengingatkan kita didalam QS. As-Shaff, 61:7 "Dan siapakan yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah padahal dia diajak kepada (Agama) Islam? Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim".

Berikut tulisan-nya, silahkan.
Wassalamu'alaikum warrahmatullahi wabarrakatuhu

Dedy Kustyono
====

Ceritanya dimulai ketika saya me-reply komentar Fina di sebuah artikel disini. Kemudian saya baru menyadari, bahwa kutipan tersebut sudah dilenyapkan dari artikel aslinya di situs JIL !

Padahal, Gus Dur telah menuntut koran Duta Masyarakat sebesar 100 milyar rupiah, karena mengutip ucapan tersebut, dan dianggap ini cuma fitnah - dan sebagai bukti adalah artikel di situs islamlib.com tersebut yang sudah di edit (yang sebetulnya Gus Dur memang betul mengatakan demikian).

Saya kemudian meluangkan waktu untuk menyelidiki hal ini lebih lanjut.
Saya teliti di archive.org, ternyata mereka belum sempat mengarsip artikel JIL tersebut. Saya coba juga di Google, ternyata mereka telah meng-update artikel tersebut, sehingga copy mereka juga sudah tidak mengandung ucapan dari Gus Dur lagi.

Namun ketika saya search di Yahoo, ternyata arsip artikel IslamLib.com disitu masih menampilkan kutipan Gus Dur yang meledek Al-Quran sebagai kitab paling porno di dunia.
Karena ini akan berubah lagi jika Yahoo telah meng-update database mereka dengan artikel JIL yang terbaru, maka saya segera menyimpan screenshot-nya sebagai bukti.Bisa dilihat disini.

Kini jelas bahwa modus operandi GD & JIL dalam kasus ini sangat mirip seperti yang dilakukan oleh Tomy Winata versus Bambang Harymurti, yaitu menteror kebebasan pers di Indonesia.
Saya sekarang sedang berusaha mengkontak koran Duta Masyarakat untuk menginformasikan mereka mengenai hal ini. Monggo jika ada yang bisa membantu.

OK JIL, setelah berbagai kelicikan yang Anda lakukan ( [ 1 ] - [ 2 ]), sekarang ini — what’s next ?Slogan Anda (mencerahkan, membebaskan) sepertinya sudah perlu diganti, karena sudah tidak cocok lagi.

Mengubah artikel sendiri, lalu menuntut orang lain yang mengutipnya - wow, that’s REALLY low.

No comments:

MENCEGAH UPAYA SEKULARISASI PANCASILA

Oleh: K.H Ma'ruf Amin Maklumat ke-Indonesia-an yang digagas oleh sejumlah orang dalam simposium nasional di Fisip UI yang lalu, dengan ...