Ads

Thursday, April 20, 2006

Sistem Operasi Qur'an

Oleh: Armansyah - Palembang
Siapa yang tidak kenal Sistem Operasi komputer ? semua dari kita tahu dan akrab sekali dengan istilah ini, bahkan email yang kita tulis dan kita baca ini pun menggunakan sistem operasi komputer. Disini saya mencoba mengambil analogi Sistem Operasi Komputer ini dalam kehidupan beragama, paling tidak maksudnya untuk mengadakan pendekatan antara memahami agama dalam kehidupan sehari-hari.
Ada banyak sekali jenis Sistem Operasi Komputer, mulai dari yang bernama MS-DOS, PC-DOS, Macintosh, PS/2, BeOs, Unix, Linux hingga keluarga Windowsnya Microsoft yang akhirnya menjadi salah satu Sistem Operasi Favorit para pengguna komputer didunia. Masing-masing Sistem Operasi Komputer terus mengalami perkembangan dari waktu kewaktu, tetapi intinya, pengembangan yang paling signifikan dan merubah wajah dunia perkomputeran adalah dimana saat terjadi perpindahan dari modus teks menjadi modus grafis (GUI).
Agar lebih fokus, maka kita akan membatasi pada pembahasan Sistem Operasi Windows saja.
Sistem Operasi ini semula merupakan bagian dari sistem operasi MS-DOS yang memiliki nama Windows 3.1 hingga Windows 3.11 for Workgroups, tahun 1995 merupakan awal dari kelahiran Windows sebagai sistem operasi (yang sebenarnya lebih banyak merupakan hasil klonning dari Windows NT), selanjutnya berbagai versi Windows direlease hingga yang terakhir ini muncul namanya Windows Vista.
Tapi okelah, kita tidak akan terlalu berpanjang lebar membicarakan produknya Microsoft ini, anggap saja hal tersebut sebagai sebuah pengantar. Jika kita lihat, rata-rata semua versi Windows memakai label Full Versions, maksudnya versi yang lengkap.
Dibedah lebih lanjut istilah ini memang tidak berlebihan, kita bisa melihat didalam Windows semua fitur tersedia, mulai dari hal paling sederhana seperti System Informations sampai fitur untuk penanganan kerusakan disk (Scandisk), secara teori kita tidak perlu lagi menambah utiliti apapun didalamnya, ya sekali lagi karena semuanya sudah lengkap.
Anda ingin menulis surat tinggal buka saja notepad, kurang memadai, buka Wordpad, anda ingin kirim email manfaatkan saja Outlook Express, mau main internet tinggal jalankan Internet Explorer, untuk mengolah grafis tinggal klik Paint, bahkan untuk main games dan memutar DVD/MP3 pun sudah disiapkan utilitinya.
Namun pada kenyataan dilapangan, justru banyak dari kita membutuhkan fitur-fitur pelengkap dari fitur yang sudah lengkap tadi, maka mulailah kita menginstall paket Office, Ahead Nero, Winzip, Adobe Acrobat dan sebagainya. Ternyata apa yang disebut lengkap tadi memang bukan harga mati disini, karena dunia berubah terus, kita tidak bisa bergantung dengan Sistem Operasi saja saat didepan komputer dan uniknya hal tersebut tetap tidak pernah mengurangi arti dari kelengkapan Sistem Operasi.
Photoshop, Office, Acrobat dan lain-lainnya itu tidak akan bisa berjalan tanpa adanya Sistem Operasi, demikian juga akhirnya sebaliknya, Sistem Operasi pun membutuhkan aplikasi tambahan sebagai pengokoh eksistensinya terhadap pemakai (user).
al-Qur'an pun demikian, disatu sisi dia memang lengkap, jelas dan detil, namun ini bukan harga mati dimana kita lantas tidak boleh menginstall atau mencari literatur lain diluarnya, hidup ini berwarna, aroma kebenaran itu tidak hanya terdapat dalam sebuah kitab bernama al-Qur'an, alam semesta ini pun ayat Allah, bahkan kita ini yaitu manusia juga termasuk salah satu ayat Tuhan yang besar kenapa kita hanya terpaku pada ayat al-Qur'an yang berjumlah enam ribu lebih itu saja ? Padahal banyak ayat didalamnya justru mengajarkan kepada kita untuk mau belajar, mencari dan menggali setiap apa yang ada dan tersebar dipenjuru langit dan bumi bahkan hingga kedalam tubuh manusia itu sendiri nilai-nilai kebenaran.
Menutup diri terhadap semua ini maka sama artinya dengan menentang eksistensi al-Qur'an itu sendiri, hidup kita ini penuh sejarah, jangankan untuk bertemu dan melihat sosok seorang Muhammad Rasulullah SAW yang sudah wafat hampir 1500 tahun yang lalu, bahkan banyak dari kita tidak pernah mengenal eyang buyutnya sendiri yang berjarak sekitar 100 tahunan dari sekarang. Tetapi apakah kita mesti meragukan kalau eyang buyut kita itu pernah ada dan hidup, bergaul, berbicara dan berinteraksi dengan semua orang pada masanya ?
Analogi ini sama dalam kasus terhadap as-Sunnah dan al-Hadis yang merupakan refleksi dari kehidupan Muhammad Rasulullah SAW yang terekam dalam sejumlah catatan-catatan sejarahnya, tidak bisa dipungkiri eksistensinya. Mungkin iya bahwa tidak semua catatan sejarah tersebut benar adanya namun ini tidak berarti semuanya pun menjadi salah secara keseluruhan, mirip dengan kita melakukan instalasi software dalam Sistem Operasi. Ada yang sesuai dan bisa berjalan di Windows namun ada juga yang ternyata tidak compatible. Nah untuk yang tidak compatible ini tidak bisa kita paksakan, maka uninstallah dia, buanglah hadis-hadis yang memang tidak sejalan dengan al-Qur'an namun jangan karena hendak membunuh tikus maka rumah yang dibakar.
Adalah tindakan yang konyol bila untuk membuang aplikasi sejenis CustomizeGoogle atau XpLite trial maka kita harus melakukan format HardDisk dan instalasi Sistem Operasi dari awal, kenapa tidak pergi ke Control Panel dan klik Add/Remove Programs ? atau jika memang sukar melakukannya ya utak-atiklah sedikit diregistrynya, atau gunakan aplikasi bantu lainnya. Artinya, coba pelajari dulu ilmu-ilmu al-Qur'an, ilmu-ilmu pengetahuan, lalu akses ke-Internet surfinglah disana atau datang keperpustakaan buku, bertanya kepada orang lain, kepada ahli, kepada ulama dan sebagainya jika memang tidak bisa lagi dikompromikan, ya sudah tolaklah yang mana yang memang kita anggap tidak bisa diterima.
Saya yakin selama aplikasinya tidak terlalu aneh-aneh maka dia akan bisa compatible dengan Sistem Operasinya, apalagi sekarang sifatnya sudah Plug 'n Play, Windows punya driver-driver yang bisa menyesuaikannya, anda pun bisa menggunakan standar driver bawaan vendor bila ada dan compatible.
Itulah dia al-Qur'an, akan selalu bisa menghadapi perkembangan jaman, menerima semua kebenaran yang ada dari luar dirinya, entah itu hadis, sunnah, Iptek atau apapun itu namanya. Menolak Hadis atau Sunnah berarti menolak keberadaan Muhammad Rasulullah SAW, sama seperti menganggap Muhammad Rasulullah SAW itu seorang robot yang didalamnya ada bluetooth atau infra merah yang bisa dikendalikan jarak jauh oleh Tuhan (hanya karena didalam al-Qur'an disebutkan bahwa apa yang keluar dari mulut Nabi adalah wahyu).
Apakah iya Muhammad Rasulullah SAW itu seperti itu ? Apa setiap gerak dan ucapannya memang berupa wahyu dan sama sekali terlepas dari unsur kemanusiawian dirinya ? apakah semua ucapan beliau seumur hidup semenjak menjadi Nabi melulu adalah wahyu ? lalu dimana letak urgensi dan fitrah kemanusiaannya ? apakah kerja Nabi hanya habis untuk mengucapkan wahyu saja sepanjang hidupnya ? tidakkah beliau pun berkata-kata yang lain, berinteraksi, saling bertegur sapa dengan masyarakat sekitarnya ? dengan para ahli baitnya ? bahkan dengan para musuh-musuhnya ?
Bukti adanya surat-surat Nabi kepada para penguasa diluar Mekkah dan Madinah (Heraklius, kepada Kisra, Muqauqis, Harith al-Ghassani raja Hira, Harith al-Himyari raja Yaman dan kepada Najasi di Abisinia) untuk menyeru Islam bisa membantah pendapat 'kerobotan Nabi', diberbagai surat tersebut bisa kita lihat bahwa Nabi tidak hanya mencantumkan ayat-ayat al-Qur'an saja, tetapi juga kata-kata yang berasal dari dirinya sendiri.
Banyaknya hadis dan sunnah yang merupakan tradisi dari jaman kenabian yang beredar didunia Islam secara generasi demi generasi tidak dapat diingkari kesejarahannya meskipun memang sudah tercampur dengan berbagai mitos, dongeng, pemalsuan namun ini bukan alasan untuk mengabaikannya.
Adanya istilah hadis Qudsi juga merupakan salah satu cermin lain dari kebebasan Nabi dalam berdakwah, dimana Allah menurunkan beberapa firman-firman non kitabiah (diluar susunan Qur'an) yang memungkinkan Nabi merubah bahasa, spelling ataupun lafash sesuai dengan bahasanya sehari-hari (kita tahu semua bahasa biasanya terdiri dari bahasa pasaran atau sehari-hari yang disebut juga bahasa prokem kadang-kadang dan ada pula bahasa resmi, misalnya dikita sini Bahasa Indonesia).
Mengikuti apa yang dikatakan oleh Einstein tidak berarti melecehkan al-Qur'an, membawakan ajaran-ajaran dalam alkitab yang sesuai dengan al-Qur'an pun tidak bisa dianggap suatu kesesatan, apakah lagi itu mengikuti apa yang disebut sebagai Sunnah dan hadis Nabi, sipembawa al-Qur'an itu sendiri, dimana letak logika penyimpangannya ?
al-Qur'an menolak sistem taklid didalam hidup dan kehidupan, karenanya saya pun menolak keras untuk bertaklid buta tanpa dasar dan pertimbangan logika termasuk terhadap dogma hadis, namun al-Qur'an pun mewajibkan untuk mempergunakan akal untuk melengkapi penolakan taklid tadi, sehingga secara akal pula maka menolak keberadaan sunnah dan hadis tidak bisa diterima, artinya menolak sunnah sama dengan menolak sejarah, menolak sejarah sama dengan menolak Nabi, menolak Nabi sama dengan menolak al-Qur'an, menolak al-Qur'an sama dengan menolak Tuhan, menolak Tuhan sama dengan Atheis. Ini logika paling sederhana.
Demikianlah kiranya, memang analogi Sistem Operasi ini tidak terlalu tepat untuk al-Qur'an namun secara umum mungkin bisa sedikit mewakili pendekatan terhadap dimensi ke-Islaman sehari-hari.
Mohon maaf apabila ada kesalahan kata yang membuat tersinggung hati,

No comments:

MENCEGAH UPAYA SEKULARISASI PANCASILA

Oleh: K.H Ma'ruf Amin Maklumat ke-Indonesia-an yang digagas oleh sejumlah orang dalam simposium nasional di Fisip UI yang lalu, dengan ...