Rabu, 07 Juni 2006 16:07:00
Jakarta-RoL -- Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) meminta Indonesia mewaspadai kunjungan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Donald Rumsfeld sebagai upaya AS untuk merealisasikan tujuan politik luar negerinya, yakni melakukan penjajahan dalam berbagai bentuk.
Pernyataan tersebut dikemukakan oleh Juru Bicara HTI Muhammad Ismail Yusanto pada aksi unjuk rasa simpatik HTI di depan gedung Kedutaan Besar AS di Jakarta, Rabu siang. Menurut HTI, hubungan militer, pertahanan dan keamanan antara AS dengan dunia Islam termasuk Indonesia harus dibaca sebagai hubungan penjajah dengan yang terjajah sebab AS tidak akan memperhatikan negeri manapun kecuali melihatnya sebagai lahan jajahan.
HTI, kata dia, menolak setiap intervensi asing atas negeri-negeri muslim di manapun termasuk Indonesia baik dalam bidang politik, militer, pertahanan, keamanan dan ekonomi sebab hal itu membuka pintu penjajahan dan mengantarkan kaum muslim ke jurang kehinaan dan kesengsaraan. "HTI juga mengingatkan pemerintah untuk tidak tunduk kepada tekanan AS dengan mengorbankan kedaulatan negara," katanya.
Untuk mengatasi semua itu, HTI menyatakan agar umat muslim membangun kekuatan nyata untuk menata kembali dunia berdasarkan cahaya Islam, sekaligus mengakhiri hegemoni negara penjajah AS dan sekutunya yang telah menyengsarakan seluruh umat manusia di dunia. "Sebagai muslim kita harus meyakini kekuatan real yang secara nyata akan mampu menenggelamkan kezaliman global kapitalesme yaitu Khilafah Islamiyah yang menerapkan syariat Islam secara kaffah," katanya.
Pada kesempatan itu dia juga menyatakan, ada sejumlah hal penting yang akan dicapai pada kunjungan Rumsfeld yaitu kunjungan itu dimaksudkan untuk meningkatkan kerjasama militer namun bukan untuk memperkuat Indonesia melainkan lebih untuk kepentingan AS.
Pemulihan embargo, kata dia, hanya berupa pendidikan militer dan kebolehan membeli senjata yang tidak mematikan, apalagi jika pembelian dengan menggunakan kredit (foreign military financing) yang diperoleh dari AS maka peralatan persenjataan militer secara langsung tetap bergantung pada AS.
Kedua, kata dia, terkait dengan keamanan Asia Tenggara atau Selat Malaka yang telah disinggung juga sejak kedatangan Menlu AS Condoleezza Rice. "Rumsfeld pada 4 Juni 2006 juga menyatakan bahwa balatentara AS akan memburu kaum teroris di Asia Tenggara segera, seraya menakut-nakuti negeri-negeri Muslim moderat akan adanya serangan-serangan kaum ekstrimis Islam," katanya.
Pernyataan tersebut menurut dia merupakan indikasi bahwa AS ingin menguasai Selat Malaka. "Saat ini Menhan AS akan meminta komitmen Pemerintah Indonesia untuk memperkenankan AS turut menjaga jalur internasional Selat Malaka," katanya.
Ketiga, lanjut dia, AS menghendaki Pemerintah Indonesia berada di garis depan dalam perang melawan terorisme yang pada sisi lain tidak menutup kemungkinan adanya tekanan politik dan hukum dari AS terhadap proses hukum kasus terorisme yang tengah berjalan di Indonesia. Dia juga menyebutkan kemungkinan AS memanfaatkan hubungan Indonesia-Timor Leste pasca kerusuhan di Dili untuk menekan Indonesia mengikuti kehendaknya.
HTI juga menyatakan bahwa pemerintah perlu memperhatikan pernyataan Ketua MPR Hidayat Nurwahid yang mengatakan pemerintah harus waspada dan selektif jangan sampai bantuan yang bersifat kemanusiaan itu ditunggangi oleh kepentingan yang tidak manusiawi seperti spionase atau mengubah budaya lokal.
Aksi yang berlangsung di bawah hujan gerimis tersebut diagendakan akan berlangsung selama lebih kurang satu jam, 13.00 WIB hingga 14.00 WIB dan dihadiri oleh sekitar 1.000 orang. Pada aksi unjuk rasa tersebut para pendukung HTI membangun sebuah panggung untuk berorasi dengan sebuah spanduk besar yang bertuliskan "Tolak Penjajahan AS di Indonesia".
Sementara itu massa HTI yang berkerumun di sekitar panggung membawa sejumlah spanduk yang lebih kecil dengan tulisan antara lain "Amerika segera keluar dari Irak" dan "Hentikan Intervensi AS di Indonesia", serta sejumlah spanduk bertuliskan huruf Arab. Sedangkan sejumlah aparat kepolisian tampak berada di sekitar gedung Kedubes AS untuk berjaga-jaga. antara/pur
Kolom ini berisikan artikel-artikel dari berbagai sumber, yang Insya Allah bermanfaat bagi kita semua. Jika ada pihak-pihak yang merasa keberatan artikelnya dimuat dalam kolom ini, akan segera kami hapus. Namun sebaliknya, anda dipersilahkan meng-copy dan/atau menyebar-luas-kan informasi dalam kolom ini. Semoga Hari Ini Anda Bisa Bermanfaat Bagi Diri Anda Sendiri dan Bagi Orang Disekitar Anda. Insya Allah
Ads
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
MENCEGAH UPAYA SEKULARISASI PANCASILA
Oleh: K.H Ma'ruf Amin Maklumat ke-Indonesia-an yang digagas oleh sejumlah orang dalam simposium nasional di Fisip UI yang lalu, dengan ...
-
BEIJING - Tang Shuquan merupakan pria berkacamata dengan wajah yang normal. Namun pria itu sanggup melipat wajahnya hingga hidung Tang...
-
JIL (Jaringan Islam Liberal) kembali tertangkap basah melakukan penipuan terhadap umat Islam. Ceritanya dimulai ketika saya me- reply koment...
No comments:
Post a Comment